Berbahagialah kalian wahai kaum lelaki karena tidak pernah merasakan sakit bulanannya kaum perempuan. Kalau bulanannya aja ada sakitnya lalu bayangkan bagaimana sakitnya perempuan hamil selama 9 bulan? 🌜🌵
Sakit bulanan itu disebut PMS (Pra Menstruation Syndrome). Sakit yang rasanya nyeri tak terkira sebab menjelang atau datangnya haidh. Sakit tipe ini memang gak setiap bulan datang, hanya sesekali. Tidak setiap datangnya haidh disertai nyeri perut seperti ini. Tapi jika ia datang, rasanya gak karuan. Rasanya tak ada perumpaan yang tepat ataupun bahasa yang dapat mewakili pemaparan sakitnya. Mau tiduran, duduk, jongkok, berdiri atau posisi apapun sakitnya tetap terasa. Satu2nya yg bikin hilang rasa sejenak adalah tidur pulas. Ingat ya, hanya tidur pulas. Kalau hanya sekedar tiduran dijamin sakitnya gak hilang. Kadang2 walaupun sudah tidur pulas, namun ketika bangun sakitnya kembali datang. Bisa berjam2an sakit begini, kadangkala ada pula yang seharian. Kebayang gak rasanya?
Tapi... Semua itu belum seberapa dibandingkan sakitnya perempuan hamil. Saya sih memang belum pernah hamil, jadi belum tahu pasti sakitnya seperti apa. Kalau ngebayangin kadang2 super ngeri, apalagi kalau ngebayangin keadaan melahirkan. Ampun, saya belum punya nyali. Namun semua itu tidak memupuskan harapan saya agar segera hamil, LoL.
Keadaan sakit nyeri haidh ini bikin saya ingat dengan pemaparan penulis favorite saya, Sidney Sheldon. He said that he liked to use woman character on his novels that represented that woman has tremendous power. I agree with him. Bahwa setiap perempuan itu hebat. Setiap perempuan terlahir kuat. Ia seperti memang diciptakan dengan multi talenta. Sejatinya tidak ada perempuan yang biasa2 saja. Semua perempuan luar biasa. Semua perempuan istimewa. Semua perempuan berharga. Saya berbangga terlahir sebagai perempuan. Bahwa perempuanlah embrio kehidupan. Bahwa ditangan perempuanlah peradaban dibangun.
Kembali ke masalah melahirkan. Kita tahu dari cerita orang2 bahwa melahirkan itu sakit luar biasa. Disana ada pertaruhan nyawa hidup dan mati seorang perempuan. Puncak sakitnya mengandung ada di bab melahirkan. Saya percaya semua perempuan takut dengan melahirkan, namun toh Allah memberikan kekuatan yang nggak bisa diduga bahkan oleh mereka sendiri. Kalau dibayangin memang ngeri tapi pertolongan Allah nyatanya mampu menutup semua luka dan sakit mereka. Ketika bayi yang didamba telah lahir, bersama itu pula senyum mereka mengembang. Maka resmilah mereka menjadi Ibu. Manusia yang akan membangun peradaban.
Dari kejadian nyeri haidh ini saya belajar bahwa sebenarnya ini adalah ujian bertahap sebelum menuju fase melahirkan. Sakit bulanan yang kadang2 datang ini adalah sakit yang sifatnya bertahap. Sakitnya gak setiap sebulan sekali datang, hanya sesekali. Tapi yang sesekali itulah yang bikin perempuan belajar lebih kuat. Perempuan seperti disiapkan untuk episode yang jauh lebih besar, episode mengandung dan melahirkan. Bayangkan mengandung seorang bayi selama 9 bulan itu sakitnya seperti apa ya kalau PMS seharian aja sakitnya seperti ini? 😑 Itulah kekuatan perempuan.
Katanya kalau mengandung itu apa2 susah, tidur susah, buang air susah, jalan susah. Setiap fase mengandung perempuan itu bukannya tanpa risiko. Tri semester pertama, pada tahap ini katanya calon Ibu seringkali merasa mual. Apa2 yang masuk ke mulut seolah2 keluar juga (dimuntahkan). Tapi calon Ibu harus tetap semangat makan nutrisi bergizi demi pertumbuhan janin dalam rahimnya. Walaupun selang beberapa saat makanan yang terpaksa dimasukkan dengan berat hati harus keluar karena bawaan muntah2. Biasanya kayak gini yang bikin Ibu hamil enggan makan. Tapi kalau nggak makan nanti lebih berbahaya lagi katanya. Dilemma kan jadi perempuan? Belum lagi tahapan2 mengandung lainnya. Kalau perut Ibu sudah besar (kandungan tua), mereka harus menopang dua tubuh sekaligus, tubuhnya sendiri dan tubuh calon bayinya. Nggak usah ditanya kita pasti tahu rasanya berat. Dan itu mereka rasakan selama lebih kurang 9 bulan. Membawa-bawa seorang janin dalam kandungan selama 9 bulan itu membikin saya semakin takjub pada perempuan. Buat saya perempuan itu akan jauh terlihat cantik saat mengandung besar, saat perut dan anggota tubuh yang lain terpaksa ikut membesar. Jauh berbeda dari ukuran tubuhnya semula.
Yang membuat saya kagum pada perempuan adalah seberapa pun sakitnya derita perempuan mereka selalu bisa mengatasinya. Perempuan seperti dibimbing langsung oleh Tuhan bagaimana mengobati luka dan sakitnya. Insting mereka tajam. Kasih sayang mereka tanpa batas. Mereka menjadi pusat kehidupan. Bahwa tak ada kelahiran tanpa seorang perempuan. Bahwa tak ada peradaban tanpa 'sentuhan' seorang perempuan. Cara mereka menyembuhkan luka, mengobati sakit, menahan perih, membesarkan dan mendidik anak terlahir dengan sendirinya. Alam semesta yang mengajari mereka. Pengalaman menjadikan mereka Ibu terhebat bagi anak2 mereka. Inilah yang menyebabkan tak ada Ibu yang cacat. Setiap anak pasti mengagumi Ibu mereka masing2. Betapapun tak sempurna pengasuhan Ibu mereka, mereka tak bisa mencari Ibu pengganti. Itulah mengapa Ibu mereka menjadi Ibu terbaik. Rapor Ibu tak ada yang merah. Ibu mereka tetap Ibu terbaik walaupun dibandingkan dengan Ibu siapa saja. Sekalipun dibandingkan dengan Ibu mertua. Inilah mungkin yang menjadi alasan besar bagi setiap anak perempuan agar ketika mereka melahirkan mereka ingin didampingi oleh Ibu kandung mereka, dan bukan Ibu2 lain, sekalipun Ibunya Ibu (nenek) atau Ibu mertua. Dengan pengorbanan Ibu yang luar biasa itulah rasanya sepadan bahwa ada surga di telapak kaki Ibu. Anak2 yang ingin masuk surga sejatinya syaratnya tak susah, cukup muliakan Ibu mereka itu sudah termasuk kunci surga. Tetapi semakin dewasa anak2 belajar mencintai orang lain. Mungkin dalam tahap ini setiap ayah dan Ibu merasa pilu. Bahwa anak2 yang dikandung dan diasuhnya akan mulai membangun peradaban kecil lagi melalui keluarga. Mereka akan mentasbihkan calon Ibu2 yang baru. Mereka akan membangun peradaban secara turun-temurun. Begitulah seterusnya. Hingga peradaban yang lebih besar lahir dan berkembang. Surga2 baru tercipta dengan alami melalui Kuasa Ilahi. Begitulah Allah mengistimewakan seorang perempuan. Jadi bagaimanapun sakitnya menjadi perempuan nikmati saja. Perjuanganmu akan dibalas dengan sangat manis. Contohnya saja saya, dari nyeri haidh ini bisa menghasilkan tulisan absurd ini 😄
PS: penulis menulis tulisan ini sambil meringis menahan sakit. Nyeri haidh ini istimewa! 🍺
No comments:
Post a Comment