Thursday, October 26, 2017

Annoying Subconscious

Masihkah ini boleh disebut intuisi? Setelah pergolakan2 batin yang hampir membuat saya kejang2, kecamuk2 jiwa yang nyaris membakar diri sendiri dan hal2 lain yang bahkan saya tak mampu untuk melabelinya? Bolehkah saya percaya dengan kemuflase ini semua? Haruskah saya berbalik menatap ke arah yang semu adanya? Mengulang hal2 yang sebenarnya kapan pun bisa membikin saya meledak bak balon yang dijejali helium terlalu banyak? Ahhhhh... Saya tak mengerti.

Rasanya cukup sudah saya berteman dengan gravitasi. Sungguh tidak nyaman melayang-layang di udara tanpa kendali seseorang di bumi. Mengawang-awang bukan lagi menjadi tempat terbaik untuk terbang. Sudah saatnya menapak di bumi, berjejak dengan seseorang yang tak enggan mengakui label kepemilikan.

Subconscious. Apa lagi yang harus saya percayai setelah ratusan atau bahkan ribuan hari berteman dengan keragu-raguan? Apa lagi yang perlu saya pertimbangkan setelah tak satupun keyakinan masa lalu berseri wajahnya kini? Akankah kebodohan-kebodohan masa lampau dipersilakan untuk diulang? Duh Gusti, pertanda apakah ini? Tolong... Kosongkan jiwa saya sepenuhnya agar saya bisa mengerti. Dan harus mengerti jika memang harus begini cara saya Engkau uji.

Rasanya saya tak jago dalam mengasah intuisi. Semua kepercayaan-kepecayaan gila terbesar saya belum pernah menjadi nyata. Kespesifikan dalam melabeli diri sendiri pun kerap kali terkecoh, tak ada yang benar-benar tepat dalam mentafsirkan tanda-tanda. Entah karena masih kurang percaya atau memang ianya semu adanya. Subconscious tak lain nyaris membikin saya tak waras. Mendekati gila. Meracuni logika. Sekali ini saja ijinkan saya menjadi manusia normal tanpa pertanyaan-pertanyaan batin yang selalu membikin saya menyalahkan diri sendiri. Tak seharusnya saya begini. Mari bantu saya menamatkan cerita apapun yang sudah tak lagi perlu. Masa depan adalah satu-satunya harapan. Disanalah waktu dan tempat terbaik untuk memulai hari baru. Lembar hidup baru. Dengan tinta yang tak lagi 'biru'. Dengan satu nama dan wajah baru. Bismillah.

No comments:

Post a Comment