Kamulah Fajar dan aku Senja. Kamu hadir menggantikan senja yang ditinggalkan orang. Yang ketika petang datang ia dinanti mereka pengagum senja, namun ketika malam menggeser senja yang diidamkan serta merta mereka hilang entah kemana. Seiring gelap malam menyapa, hilang juga manusia pengagum senja. Namun justru disitulah peranmu bekerja. Kamu akan datang setelah senja tak lagi diidamkan. Kamu datang untuk menyambut hari baru yang menyegarkan. Setidaknya kamu datang untuk mengantarkan senja pada harapan. Sebab tak akan ada senja berikutnya jika fajar tak datang.
Jauh sekali masa kita bertemu. Kita tak bisa disanding bersamaan karena kita bekerja atas kehendakNya. Yang bisa kita lakukan sejauh ini hanyalah saling mendo'akan. Semoga titik tempuh yang jauh untuk kita bertemu sapa berkah adanya. Pun ada kepatuhan disana. Semoga kita tidak tergesa.
Kamulah fajar yang siap mengiringi indahnya hari bersama senja. Kamu datang sebagai harapan hari baru. Kamu datang sebagai pembuka hari dengan keindahan tersendiri. Lalu senja yang akan menutup hari tersebut. Dengan keindahan cara lain. Sebelum dan sesudah fajar atau senja datang kita akan bersahabat dengan pagi, siang, sore, malam, dan juga dini hari. Kita akan bersahabat baik dengan mereka. Sebab mereka adalah teman kita. Mereka datang dengan kepatuhan kepada semesta. Layaknya kita. Mereka akan jadi saksi betapa kita saling mendukung dan merindukan. Betapa kita saling mendo'akan. Betapa kita saling tergila-gila pada pesona yang dititipkanNya kepada kita. Betapa kita saling menjatuhi cinta. Betapa kita ingin selamanya patuh kepada Semesta dengan keindahan yang berbeda.
No comments:
Post a Comment