Sebelum aku lupa, aku mau nulis kisahku tentang nonton penampilan
langsung musisi favoritku lagi. Kali ini Pongki Barata.
Jadi, malam Minggu kemarin aku sibuk nyari partner yang mau
nemenin aku buat datang ke acara musical itu. H-5 aku udah bikin dating
orang-orang yang sekiranya mau aku ajak. Belum ada yang mengiyakan. Sempat panik
aku. Sempat berfikir untuk ga bakal nonton acara itu. Sempat gelisah juga. Segelisah
tidak bertemu kekasih saat rindu begitu memuncak. Namun sampailah pada hari H,
akhirnya aku pergi bersama teman lama. Nih orang sebenarnya ga ada ketertarikan
apa-apa sama duniaku yang satu ini, tapi itu bukan hal yang terpenting. Yang penting bagiku, dia
cukup mau aku ajak ke acara itu yang dimana aku ga punya bayangan apa pun
tentang acara itu. Dan sebenarnya nih orang tidak cukup menyenangkan buat
diajak. Karena dia seorang yang bosenan dan lumayan sering komplen. But
whatever, aku cuma butuh teman pergi dan pulang. Ngeri juga kalo pulang
sendirian malam-malam dijalanan. Sssstt, selain itu aku butuh seorang penunjuk
jalan. Hahaha.
Malam Minggu nonton konser sendirian? Hahaha, jelas sekali itu
akan mengindikasikan bahwa dirimu seorang yang kesepian. Jadi daripada dituding
kesepian- yang sayangnya sama diri sendiri- mending keluar cari hiburan. Apalagi
kalo hiburannya penampilan Pongki Barata, bisa-bisa aku ga bisa tidur gegara
gelisah diselimuti penyesalan. Well, kuputuskan pergi walaupun menikmati konser
seorang diri.
Sebenarnya aku mau ngajakin temanku yang bernama Putri juga,
nih orang termasuk partner in crime terbaikku. Sayang jadwal kerjanya tidak
lowong pada malam itu. Padahal dia punya ketertarikan yang cukup besar sama mas
Pongki. Lebih tepatnya karena kuracunin sih. Hahaha. Aku sih ngerasanya seru
aja gitu kalo pergi nonton konser sama orang yang punya ketertarikan yang sama
denganku. Nyanyi bareng sambil saling merangkul, jerit2 bareng, happy2 bareng,
seru-seruan membunuh waktu bareng. Hmmm… itu akan jauh menyenangkan. Kita berdua
bahkan punya wating lists buat nonton penampilan musical musisi2 favorit kita.
Mudah-mudahan bisa terlaksana. Amin.
Acara diagendakan dimulai pukul 7. Aku dan temanku berangkat
hampir setengah delapan dari kos. Kita nyampe sana sekitar jam 8. Pengunjung
masih sepi. Waktu pertama kali masuk kampus itu, kita berdua ngerasa kayak
orang kesasar. Ga kenal siapa-siapa. Sementara orang disekitaran kita pada muda-muda,
keliatan banget masih anak kuliahan. Dandanannya modis, cuek, dan terkesan
santai. Aku bahkan ngerasa kayak salah kostum. I forgot to tell you something,
right? Venue musical ini diadakan di kampus mas Pongki semasa kuliah dulu.
Sanata Dharma. Sebuah kampus Katolik di Yogyakarta. Tapi event mas Pongki ini
tidak diadakan di kampus pusat, Mrican- melainkan di Sanata Dharma Paingan. Aku
ngerasa kayak orang salah kostum karena tadinya aku ga ngeliat ada orang yang
pake jilbab disana. Beruntung, setelah masuk ke venue dan menunggu sekitar lima
belas menitan di dalam, barulah aku ngeliat lumayan cukup banyak yang pake
jilbab. Tadinya aku takut2 kalo acara ini semacam acara yang berkaitan hari
besar keagamaan mereka. Tapi mengingat event kalender hari itu malah
sebaliknya. Waktu itu Pongki Barata diagendakan pada tanggal 25 Oktober, yang
dalam cetakan kalender itu adalah peringatan 1 Muharram. Peringatan Tahun Baru
Islam.
Ternyata ini acara musical kampus yang diisi dengan teatrikal,
dancing, dan performance Band. Jadi lumayan lama buat nungguin mas Pongki naik
panggung. 1,5 jaman lebih nungguin lumayan bosen juga.. Apalagi ga ada
ketertarikan buat nikmatin pengisi acara sebelum mas Pongki on stage. Kita bahkan
nunggu di bangku yang keluar dari arena panggung. Ga sabar rasanya untuk liat
penampilan mas Pongki.
Time goes on. Sekitar pukul 9.45 PM akhirnya mas Pongki on
stage. Semua orang yang hadir malam itu langsung buru-buru berebutan angle
terbaik buat liat dari jarak sedekat mungkin. Tak terkecuali aku. Aku pun
langsung lari mencari angle terbaik. Beruntung, aku dapat di garis depan,
meskipun tidak tepat di tengah stage. Aku dapat angle kanan panggung. Cukup
jelas lah ngeliatnya. Keriuhan pun mulai terjadi.
Sebagai lagu pembuka, mas Pongki memilih Aku Datang Untukmu.
Oh damn, I love this song so much. Lagu yang sangat bagus. Aku mendadak jadi
inget dan kangen Jikustik dengan formula awal. Jadi inget waktu jaman dulu aku
muterin lagu-lagu mereka dari pita kaset melalui mesin tape recorder. Haha,
ternyata aku udah selama itu ya mengagumi mereka. Dari aku SD, SMP, SMA,
kuliah, dan paska kuliah aku masih menyukai mereka, sekalipun keutuhan mereka
sekarang sudah tercacah. Kalo dipikir-pikir, aku menyukai mereka itu kayak
terjebak cinta segitiga. Let me tell you. Yang tadinya mereka berdiri dibawah
bendera Jikustik, kemudian bercerai dengan mas Pongki, lalu tahunan kemudian
bercerai lagi dengan mas Icha, so keutuhan mereka tercacah menjadi 3 bagian.
Dan aku masih begitu respectnya terhadap karya mereka. Masih begitu mengagumi. Meskipun
mereka kini mengibarkan bendera masing-masing, aku tak mau ambil pusing harus
memihak yang mana. I love them all with all of their creativity. Jikustik,
Pongki Barata, or Aji Mirza Hakim. They are my favorite. Oh well, kini cintaku
bercabang lagi ke TDC – The Dance Company. Aku lagi seneng2nya sma lagu Biadab
mereka. Tapi tetap, my favorit is Pongki. Kalo di TDC aku memang suka parts
yang diisi suara mas Pongki. It feels like listening pure Jikustik.
Kalo boleh aku bilang, dari 3 kali aku nonton penampilan mas
Pongki, penampilan ini lah yang paling bikin aku puas. Serasa ekslusif karena
beliau tampil cukup lama dan menyanyikan lagu lebih banyak dari 2 penampilan
yang pernah kutonton sebelumnya. Play lists lagunya juga keren2, lagu yang
jarang2 dinyanyiin. Apalagi mas Pongki baru aja ngeluarin album solo
terbarunya. Some of them are my favorites. Atau jangan2 malah semua? Haha.
Sebut aja Aku Datang Untukmu, Aku Milikmu (Malam Ini) dimana
pada promo peluncuran album Pongki Barata Meets the Stars di KFC Sudirman
kemaren beliau ga bawain lagu ini, Untuk Dikenang, Pandangi Langit Malam Ini, Menangis
Semalam, Setia, Maaf, Seribu Tahun, Seperti Yang Kau Minta, Selamat Malam
Dunia, Papa Rock n Roll, Ada Kamu Disini, dan Puisi. Ini playlists yang
dinyanyiin mas Pongki tempo hari. Puisi dinyanyikan secara ekslusif karena lagu
ini bukan ciptaan mas Pongki. Oh Gosh, it reminds me to Jikustik. Aku jadi
inget lagu2 mereka kayak Aku, Kau, dan Kereta, Relakan Aku, Tak Ada yang Abadi,
Melupakanmu, Dia Harus Tahu, Tetap Percaya, Akhiri Ini Dengan Indah, Bahagia
Melihatmu Dengannya, Lelaki Yang Tersisa, Samudera Mengering, Pulanglah
Padanya, Melawan Kesepian, Kawan Aku Pulang, Teman Seperjuangan, Sudah
Kehendaknya, Rencana Besar, Lanjutkan Hidupmu, Mentari Dikalahkan Malam, Dimana
Kau Ada, dan banyak lagi. Semoga someday bisa liat mereka sebagai formula awal Jikustik
reunian manggung bareng atau bikin project bareng. Amin.
Jadi inti cerita ini adalah aku ga nyesal nonton mas Pongki
malam itu, walaupun awal-awalnya aku ngerasa kurang nyaman. Aku suka banget
sama lagu Aku, Kau, dan Kereta saat bareng Jikustik dulu. Ngarep banget someday
bisa lihat live performance mas Pongki nyanyiin lagu ini. And also Biadab. Semoga…
No comments:
Post a Comment