Saturday, October 25, 2014

Masih Kalah



Rhoma Irama benar, jangan begadang kalau tiada artinya. Apalagi kalau hanya begadang memikirkan orang yang seharusnya sudah terlupakan. Selarut ini aku masih belum bisa tidur juga. Sialnya tanpa disertai niat ingin begadang. Padahal udah beberapa jam yang lalu aku nyalain lampu tidur. Udah beberapa jam yang lalu juga aku gelundang-gelundung ga jelas di kasur. Berdo’a penuh harap. Berharap mata bisa terpejam demi jatuh pada tidur terbaik. Tapi percobaanku belum juga berhasil. Dan sialnya aku ga bisa tidur hanya karena memikirkan seseorang yang sangat ingin tidak ku kenang lagi dalam hari-hariku. Apalagi pada saat momen-momen seperti ini. Momen menjelang tidur. Damn!! I hate the moment like this. Aku benci saat aku terjebak pada momen dimana aku lebih dikuasai kesadaran rasa dan bukan lagi kesadaran logika. Secara logika, seharusnya rasa ini berhenti mengalir untuknya. Cinta ini semestinya tak lagi bermuara kepadanya. Tapi rasa butuh kerja ekstra keras untuk pelan-pelan mengusir itu. Ya Tuhan, kapan masa itu akan datang? Aku ingin segera mencecapnya. Jujur, aku capek begini terus. Terlalu capek merintih. Capek rasanya terus-terusan berperang melawan rasaku sendiri. Sebab disetiap percobaan yang kulakukan, aku selalu saja kalah.



“Sulit sekali menyangkal bahwa aku sayang kamu. Bahwa setiap malam menjelang tidur aku selalu mengingatmu. Kadang-kadang menangis diam-diam dibalik bantal.”

No comments:

Post a Comment