Saturday, December 30, 2017

Cerita tentang Suami

Ini kali pertama saya mendapat transferan dari suami. Whatt?? Iya, suami. Now i have a husband. Thank God. Nominal transferannya sih tidak banyak, tapi rasanya menakjubkan. Sebab saya tahu dari jumlah nominal yang ia dapatkan, ia lebih banyak memberikan penghasilannya kepada saya. Alhamdulillah.

Mulai bulan depan yang berbarengan juga dengan tahun depan, saya tidak akan lagi mendapatkan aliran dana dari Bapak. Sejak saya dinikahkan, saya akan menjadi tanggungjawab suami. Segala keuangan harus saya kelola sendiri, cukup tidak cukup, yang kesemuanya berasal dari suami. What a challenge!

Dinikahi pria ini saya harus benar-benar siap terlepas dari Bapak. Segala tanggungjawab Bapak kini beralih kepadanya. Mulai dari memberikan nafkah sampai dengan berbagi kasih sayang. Namun jujur saya katakan lelaki ini yang kini telah jadi suami saya sampai kapanpun tidak akan bisa menggantikan posisi Bapak di hati saya; lelaki yang telah 29 tahun memberikan segalanya kepada saya, mengupayakan yang terbaik untuk kehidupan keluarga yang lebih baik. Do'a terbaikku selalu tercurah untuk Bapak.

Menjalani sisa hidup bersama suami saya tahu itu tidak mudah. Sejak menerima ia sebagai calon suami saya sadar saya akan bergantung hidup padanya. Bergantung untuk dinafkahi, bergantung untuk dikasihi, bergantung untuk dicurahi bahagia. Dinikahi lelaki ini saya tahu semuanya bakal tidak mudah, masa depan yang abu-abu, kehidupan yang tak terprediksikan, dan segala ketakutan-ketakutan saya yang seringkali tak dapat dihindari akan menjadi momok tersendiri bagi saya. Ketakutan-ketakutan seringkali datang tak beralasan tapi itu tak menjadikan saya pupus harapan memilihnya. Ia adalah pilihan terbaik dari semua lelaki yang pernah mendekati saya. Saya memilih dengan kesadaran penuh dengan tanpa sisa hati kepada lelaki lain. Suami saya kini telah mencuri keseluruhan hati saya. Ia telah berhasil mengeyahkan ketakutan-ketakutan tak berdasar saya. Maka bagaimana mungkin saya tidak bersedia dinikahinya walaupun memang proses untuk melangkah kesana tidak mulus dan tidak mudah. Maka atas dasar kegigihan yang ia punya ia telah membuat saya menjatuhkan pilihan. He is the winner of my fragile heart. Yeayyy!!!

No comments:

Post a Comment