Sampai saat ini belum kutemukan kemiripan wajahku dengan suamiku namun entah mengapa setiap harinya cintaku kepadanya semakin bertumbuh. Konon katanya bahwa kemiripan wajah menjadi salah satu hal yang dijadikan ciri bahwa dua orang yang berbeda garis darah adalah berjodoh. Pun katanya yang tadinya tak mirip sama sekali setelah menjadi suami istri menjadi ada kemiripan satu sama lain. Belum genap sebulan saya diperistri dan selama itu pula belum ada kemiripan wajah pada kami berdua. Tapi itu tak lantas membuat cinta saya surut kepadanya. Tak masalah tak ada kemiripan diantara kami berdua, yang terpenting bagian dari diri kami tercerminkan pada calon anak2 kami nanti. Aamiin.
Entah mengapa pula semenjak menikah saya punya kebiasaan sebelum tidur harus memandangi foto suami. Bolak-balik buka album foto di hape hanya demi memandangi wajah suami. Memandangi foto pernikahan kami yang diabadikan oleh optik kamera. Padahal foto2 yang ada masih foto jepretan tangan amatir suami sendiri dan keluarga. Sebab kami belum menerima hasil cuci cetak foto hasil bidikan fotografer. Konon pulak sudah menerima ya? Bisa2 dipeluk terus itu album foto. Haha. Maafkan pengantinnya masih norak! ;p Rasanya masih terhanyut moment haru dan bahagia ketika menikah. Seakan tidak percaya akhirnya saya bersedia dinikahi dia setelah melewati pasang surut suasana hati saya. Lol
Memiliki suami itu rasanya bahagia. Tak ada makhluk yang sempurna tapi sebagai makhluk yang tidak sempurna cintanya telah menggenapi saya. Menjadi pelangkap potongan puzzle saya yang hilang. Membuat hidup ini jadi lebih mudah dinikmati dan disyukuri. Membuat hidup saya jadi lebih bermakna dan berwarna. Sekarang saya punya raja yang kepadanya saya mengabdikan diri sepenuhnya. Mudah-mudahan dihadiahi surga. Aamiin
No comments:
Post a Comment