Saturday, January 21, 2017

Cerita di Malam Minggu

"I love reading. I just hate having so many books to read and yet never having enough time to read them."

Kali ini ngebahas quote lagi. Hehe. Saya termasuk orang yang gemar membaca, dulunya. Kenapa saya bilang dulu? Karena kini intensitas saya pacaran sama buku jauh berkurang. Biasanya saya gemar mampir ke tokobuku, bawa sesuatu darisana, lalu membacanya beberapa waktu kemudian. Jangan kira 'beberapa waktu' disini dalam waktu yg relatif dekat dari tanggal dan waktu ketika saya membeli buku tersebut. Kenyataannya saya membaca sesuai mood saya. Seselonya (sesuai waktu selapangnya) saya.

Dulu, ketika saya masih hobi2nya membaca saya seringkali menimbun buku. Jadi saya sering mampir ke tokobuku dan membeli beberapa buku, lalu sesampainya di rumah mereka (buku2) tidak langsung dibaca. Disimpen dulu di rak buku, plastiknya aja gak langsung dibuka, ya asli diabaikan gitu aja. Mungkin kalau mereka bisa teriak mereka gak terima kali diperlakukan begitu. Haha. Mereka saya baca benar2 tergantung mood dan minat baca saya. Tergantung waktu lapangnya saya juga. Sebenarnya ya waktu lapang itu hanya alibi, kalau memang prioritas ya kapan aja bisa dikedepankan, ya kan? Ibarat PR waktu sekolah dulu, mau kegiatan kita seabrek pun tetap harus ngelirik PR sekolah. Tapi mungkin itulah yg membedakan PR dengan kegiatan baca tulis, PR menjadi mendekati wajib untuk dikerjakan sementara kegiatan baca tulis tidak. Mereka hanya utk mengisi waktu luang. Mereka hanya sebagai pleasure dan entertainment. Dengan kegiatan yang seperti inilah yang menyebabkan buku2 saya banyak sekali yang belum terbaca padahal mereka sudah lama sekali halal menjadi milik saya. Buku2 semenjak 1 atau 2 tahun yang lalu saya beli, atau barangkali 3 atau 4 tahun yg lalu masih ada loh yg belum saya sentuh, belum saya pacari, belum saya baca dan akrabi. Semoga saya tidak termasuk orang mendzolimi mereka. Amiin.

Akhir2 ini kegemaran saya dalam membaca jauh berkurang, saya tak tahu mengapa. Saya jarang berkunjung ke tokobuku, konon pula beli ya kan, mampir aja gak pernah? :(
Saya menjadi tidak terlalu hobi berbelanja buku. Biasanya ketika event tahun baru, minggu pertama awal tahun salah satu bookstore di Yogyakarta kerap mengadakan diskon special awal tahun. Gak tanggung2, all items men! Semua buku apapun yg ada di bookstore itu dibandrol promo diskon lumayan gede 30%. biasanya sih pada hari2 biasa hanya 10-15 %, tapi rata2nya 10%, gak heran pada event special awal tahun menjadi promo yg dinanti2 penikmat buku. Dulu saya sangat excited dgn promo ini. Gak jarang juga jd rajin menabung beberapa bulan sebelum hari H untuk kemudian pada hari H siap2 membobol tabungan. Pada event kayak gini suka khilaf sayanya. Belanja lumayan banyak cm krn promo, bacanya kapan? Entar2 deh, yang penting punya dulu. Gak jarang juga kebablasan gak dibaca sampai tahun berikutnya. Haha. Inilah yang dinamakan penimbun buku. 😄

Tapi semenjak mood baca saya berkurang, tahun ini menjadi tahun pertama saya tidak ikut serta pada event promo di atas. Dan seriously saya gak merasa menyesal. Saya gak lagi menggebu2 buat bolak-balik ke tokobuku untuk sekedar lihat2 atau searching buku tertentu. Sepertinya memang ada yang salah dengan saya ya? Jawabannya iya, tapi mungkin juga nggak. Saya sekarang lebih rileks mengenai buku. Gak cuma buku sih sebenarnya, dalam hal musik juga. Biasanya saya selalu 'maksain' untuk nonton konser musik musisi favorite saya. Tapi sebenarnya nggak juga sih, dari dulu memang agak membatasi. Kalau sekiranya jarak dari rumah menuju venue konser itu jauh dan sepi jalanannya, atau kalau venue nya di lapangan terbuka, saya pilih gak nonton. Apalagi kalau gak ada temen buat nonton barengnya, mending stay saved aja deh di-kosan. Saya kasih sampel. Bulan depan musisi favorite saya ada jadwal manggung, dan itu di kota. Di tempat yg representatif buat nonton konser, jarak rumah - venue gak jauh, gak terlalu sepi juga, namun saya agaknya pilih gak nonton. Gak tahu ya? Saya kok rasanya udah mendekati "males" untuk mengakrabi hobi2 saya dulu. Seperti ada yg menggerakkan, seperti ada yg berbisik itu tidak lagi menjadi prioritas saya. Prioritas saya kini hanya ingin segera menjadi Ibu, ehhh?? *kecolongan*

Sebenarnya saya gak nyesel karena mulai meninggalkan konser musik, yg agak saya sesalin ya hobi baca tulis saya ini. Saya merasakan banyak sekali manfaat membaca buku, sebab saya percaya buku itu gudang ilmu. Pepatah juga bilang bahwa buku adalah jendela dunia. Kita bisa mengetahui cakrawala dunia tanpa harus kita menetap disana, kita bisa mengetahui apa saja mengenai semesta dengan membaca. Yang terpenting manfaat membaca bagi saya adalah kita jadi bisa mengukur "kepekaan rasa" kita. Kita jd mengenali diri sendiri dan lebih mengakrabi semesta. Manfaat inilah yang tidak ingin saya hilangkan dari diri saya. Semoga semua ini kan cepat berlalu, semoga semua ini hanyalah persinggahan sementara bagiku... (revisi lirik musisi saya nih, hehe)

Jadi sebenarnya saya ingin sekali punya mood untuk bermesraan dengan pacar2 (baca: buku2) saya. Saya gak ingin mengabaikan mereka lebih lama lagi, saya ingin kembali merasakan jatuh cinta kepada buku. Semoga mereka bisa membimbing saya kembali...



No comments:

Post a Comment