What a shocking day! I found a collected photo of my
youngest sister today in social media in which she got a new colour hair.
Huh??? It was so shocking me by seeing her in a colouring hair. Mendadak aku
jadi teringat sama kutipan dari sebuah buku yang isinya kira-kira begini: “kalau
kamu mengecat rambutmu menjadi ungu, jangan harap ibumu tidak akan melihatnya.”
Dan ternyata benarlah, meskipun warna catnya tidak ungu, tetap saja perubahan
warna rambut sedikit banyak, sadar atau tidak, tetap saja akan terlihat.
Well, let me think! Apa yang salah dengan rambut berwarna?
(rambut yang sengaja di ubah warnanya dari warna rambut asli si empunya, tentu
saja). Oke, tidak ada! Sejujurnya kukatakan tidak ada yang salah dengan itu. Aku
sih fine-fine aja ngeliat orang dengan rambut berwarna, ga ada rasa apa-apa,
benci kagak suka juga kagak. Dan sebodo dengan mereka mau ngapain aja dengan
segala yang mereka punya. Ogah repot-repot peduli dengan hal-hal yang terkesan
pribadi. Hanya sajaaaaaaa, ini pengecualian, ada rasa yang berbeda kalo itu
terjadi pada anggota keluargaku (keluarga kecil). Dan ngeliat adek bungsuku
dengan tampilan rambut baru berwarna (entahlah itu warna apa), serasa kayak
kebakaran jenggot. Oh no, aku kalah tenar dari adek bungsuku *Gubrak!!
Pingsan!!*
Sebenarnya ini bukan kali pertama aku menemukan saudara
perempuanku dengan tampilan rambut berwarna. Duluuuuu... beberapa tahun yang
lalu sewaktu aku masih berseragam kotak-kotak merah hitam (seragam kebesaran
khas sekolahku :p ), mbak tertuaku juga pernah melakukan hal yang sama. Dan ini
nih yang bikin aku heran, kenapa sih adek bungsuku yang imut-imut itu ga meniru
dan mengikuti mbaknya yang satu ini (baca:
aku)? Yang cantik dan baik-baik ini? Ckckckckck, adek bungsuku ternyata
tersesat di gerus mbak tertuanya. Ternyata memang benar ya, yang tertua memang
abadi menjadi panutan? Jadi, aku saranin buat kamu-kamu yang berperan sebagai
anak tertua di keluarga kalian, tetap jaga tindak-tanduk, jaga sikap, jaga
image, dan jaga kepribadian. Karena disadari atau tidak, adek-adek kalian akan
meniru dan menjadikan tindakan kalian sebagai alasan pembenaran sikap maupun kesalahan
mereka.
Oh my gosh, adek bungsuku tersayang, kembali lah ke jalan yang
benar. Kamu udah cantik kok dengan rambut hitam lurus alamimu itu. Mendadak aku jadi
rindu menyisir rambut hitam lurusmu, menguncirnya dengan pita mungil cantik berwarna-warni
serupa pelangi, dan mengepangnya serupa kelabang. Adekku oh adekku. Hiks.
No comments:
Post a Comment