Sugeng enjang pemirsa…
What a sunny Sunday morning Yogyakarta! Cuaca Yogyakarta
pagi ini cerah dan hangat, padahal sejujurnya tiap Sunday morning aku selalu
berharap ada sekawanan awan Yogyakarta yang menangis, kayak lagu Maroon 5 itu loh pemirsa…”Sunday
morning rain is falling…”paling tidak local lah, awan itu cuma menangis didaerah
tempatku tinggal. Alasannya simpel aja, biar bisa makin enak tidurnya a.k.a molornya.
Hahaha. Dengan begitu rasanya Sunday bisa di buat tidur seharian. Apalagi coba
yang bikin tidur jadi makin berasa nikmat selain Sunday, morning, and raining? Is
it right? Ahahaha. Tapi pagi ini harapanku pupus sudah, cuaca Yogyakarta yang
cerah berawan bikin mata terpaksa membuka.
Berhubung gak bisa tidur lagi, aku pun mencoba
bermalas-malasan dengan cara lain. Rasanya udah lama banget aku gak dengerin
radio, jadi Minggu pagi ini aku mau kangen-kangenan sama radio. Pengen menikmati
musik yang disajikan tanpa pilih-pilih, walaupun sesekali bolak-balik tuning
juga. (Gak konsisten banget ya? )Hahaha. Karena itu beda banget rasanya sama
playlist yang kita pilih dan puter sendiri kalo kita nyalain winamp. Suka atau
tidak suka pada pilihan lagu yang diputerin sang DJ toh tetap harus dinikmati,
kalo gak mau ya gampang aja, tinggal swith off the radio. Selesai!
Kembali ke radio. Jadi, awal nyalain radio kupingku
disuguhkan dengan musik dari musisi favoritku. What a good opening, I think!
Lagunya menceritakan ajakan seorang lelaki yang mengajak wanitanya untuk
berlayar bersamanya, menapaki bahtera kehidupan yang mungkin jauh lebih
kompleks dari yang pernah ada. Apalagi dianalogikan, mereka cuma berlayar pakai
perahu untuk mengarungi lautan lepas. Cuma sesederhana perahu yang notebenenya
tidak terlalu kuat menghadapi gempuran ombak badai, dan bukannya kapal pesiar
yang megah, kokoh, dan mewah yang bisa tahan dengan perubahan cuaca ekstrem di
lautan. Jadi selama mereka berlayar, si wanita dilarang turun dari perahu layar
mereka. Cukup mempercayakan apapun yang akan dihadapi kepada sang lelaki
pujaan, percaya bahwa semua akan baik saja! Jujur aja, sewaktu pertama kali aku
denger lagu ini, live pula, –waktu itu lagu ini belum dilepas secara komersil
ke pasaran- aku ngerasa merinding. Liriknya penuh dan dalem banget. Terbit
harapan ingin sekali punya lelaki yang seperti itu, mampu memberikan sesuatu
yang lebih kepada wanitanya, walaupun hanya secara komitmen. Sebab bagaimana pun, bagiku kekuatan
komitmen itu akan membangun kekuatan-kekuatan lain yang bisa saja datangnya tak
terduga. Kasarannya komitmen itu lah yang akan menjadi pondasi buat membangun
segalanya. Tau kan betapa pentingnya pondasi dalam sebuah bangunan, baik
bangunan berwujud maupun tak berwujud? Kalo gak tau, atau pura-pura gak tau, aku
saranin kelaut aja!
Itu tadi lagu pertama sebagai pembuka pagi. Sekarang kita
beralih ke lagu berikutnya. Sebenarnya ini bukan persis lagu kedua yang mampir
di telingaku lewat radio. Entah ini lagu yang keberapa, tapi bukan disitu titik
poinnya. Aku mau cerita lagu yang menarik, lagi-lagi setidaknya menarik buatku,
yang gak sengaja kudengerin. Sama seperti lagu yang kuceritakan di atas,
pertama kali aku denger lagunya, aku langsung jatuh hati. Pertama kali denger
lagu ini seingatku pas pertama kali nonton film Madre di puter perdana di
bioskop. Lagu kali ini milik Afgan – Jodoh Pasti Bertemu, Ost. Madre. Madre itu
sendiri adalah adaptasi film dari kumpulan cerita Dee, salah satu penulis
favoritku juga. (No protest, ‘cos this is my writing, so this is my world. It contains
all my favorite things.) Sebenarnya aku belum terlalu familiar sih dengan lagu
Afgan ini, barangkali karena belum punya koleksi mp3 nya, tapi aku lagi suka
banget sama lagu ini. Dan lagi-lagi sebenarnya, semua hal yang berhubungan dengan
Dee aku suka, jatuh hati lebih tepatnya. Walaupun belum tau ini lagu ciptaan
Dee atau bukan. Whatever lah yang penting aku suka, toh lagu ini juga sebagai
pengisi soundtrack tulisan karya Dee.
Sekarang mari kita mengupas lagunya, atau barangkali cerita
Madrenya. It’s about Jodoh. Jodoh Pasti Bertemu, begitu judul lagunya. Ya,
tepat sekali. Siapa sih yang gak percaya jodoh? Kalo ada ada diantara kalian
yang gak percaya jodoh, yah itu terserah kalian. Aku gak mau ngutak-atik.
Jamak kita mendengar hidup, mati, rezeki, dan jodoh itu
Kuasa Tuhan. Cuma Dia satu-satunya yang tahu kapan kita akan lahir (baca:
hidup), mati, ketemu rezeki, juga ketemu jodoh. Dia sudah memiliki skenario tersendiri
buat jalan hidup kita. Kita hanya wayang yang didalangi Tuhan. Dan lihatlah
betapa kecilnya kita. Siapa yang bisa menolak takdir Tuhan? Kalo nasib sih
masih bisa di ubah, tapi kalo takdir? Itu sudah menjadi ketetapan-Nya, bahkan
jauh sebelum kita dilahirkan. Jadi disini, aku mau mencoba bercerita tentang
ketetapan Tuhan, khususnya jodoh. (Tiba-tiba kepalaku terasa nyut-nyutan, dari
dengerin radio kenapa jadinya aku berceloteh yang berat-berat?*garuk-garuk
kepala* Tapi karena udah terlanjur basah, yuk mari basah sekalian.*Berlagak
professional sebagai penulis amatiran. hahaha)
Based on the soundtrack of Dee’s Madre, jodoh pasti bertemu,
lagi-lagi aku percaya pada apapun yang diilustrasikan Dee tentang jodoh. (Lihatlah
betapa tulisan Dee begitu mempengaruhiku, juga tetangga sebelahku.) Betapa hidup
selalu menunjukkan jalannya, entah dengan cara apa. Tak peduli seberapa banyak
kau mengenal lelaki, tak peduli seberapa jauh kau berhubungan dengan lelaki,
tak peduli seberapa sakit kau mendamba lelaki yang tak pernah menjadi milikmu
karena ia tidak pernah memilihmu, tak peduli seberapa keras kau mencoba
menyelaraskan elemen dirimu dengan lelakimu, tak peduli seharmonis apa kau
menjalin hubungan kasih dengan kekasihmu, tak peduli seberapa besar keinginan
kalian untuk bisa menikah dan hidup bersama,tak peduli seberapa complicated hubungan
kalian, tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan, kalau toh ditakdirkan
harus berjodoh, maka berjodohlah. Begitupun sebaliknya, mau sekeras apapun
mencoba, kalau toh digariskan tidak berjodoh ya pasti juga tidak bertemu. Sebab,
jodoh pasti bertemu. Beneran deh jatuh hati banget sama lagu ini.
Lagu lain yang membuatku jatuh hati adalah lagu milik Tulus –
Teman Hidup. Gak muluk-muluk pengharapannya, tetap ingin ditemani seumur hidup
oleh wanita terkasih yang telah dipilihnya. Saling memiliki satu sama lain. Selamanya
begitu. Sesederhana itu, sekaligus semahal itu. Beneran deh, ngarep banget
dapat jodoh yang kayak gitu. Lelaki yang menyadari kelemahanya karena gak bisa hidup tanpa wanita pujaannya, pendeknya
mengagungkan wanitanya. How beautiful the world is, if it happens! Aaaaah… jadi
ngimpi deh nih. Yuk mari ah mimpi lelaki yang seperti itu (go to the bed).
Udah ah, capek juga nyerocos ngalur-ngidul, gak jelas
fokusnya. Mending bobo cantik aja kali ya… biar bisa ngimpiin lelaki idaman seperti
ilustrasi di atas. Hahahha.
Have a great Sunday everyone...
^_^
artist: Afgan - Jodoh Pasti Bertemu (Ost. Madre)
source: https://www.youtube.com/watch?v=Ru3SlZarZ2M
No comments:
Post a Comment