Sunday, April 14, 2013

The Soundtrack of my Life (minjem jingle radio sebelah)



Sugeng enjang pemirsa…


What a sunny Sunday morning Yogyakarta! Cuaca Yogyakarta pagi ini cerah dan hangat, padahal sejujurnya tiap Sunday morning aku selalu berharap ada sekawanan awan Yogyakarta yang  menangis, kayak lagu Maroon 5 itu loh pemirsa…”Sunday morning rain is falling…”paling tidak local lah, awan itu cuma menangis didaerah tempatku tinggal. Alasannya simpel aja, biar bisa makin enak tidurnya a.k.a molornya. Hahaha. Dengan begitu rasanya Sunday bisa di buat tidur seharian. Apalagi coba yang bikin tidur jadi makin berasa nikmat selain Sunday, morning, and raining? Is it right? Ahahaha. Tapi pagi ini harapanku pupus sudah, cuaca Yogyakarta yang cerah berawan bikin mata terpaksa membuka.

Berhubung gak bisa tidur lagi, aku pun mencoba bermalas-malasan dengan cara lain. Rasanya udah lama banget aku gak dengerin radio, jadi Minggu pagi ini aku mau kangen-kangenan sama radio. Pengen menikmati musik yang disajikan tanpa pilih-pilih, walaupun sesekali bolak-balik tuning juga. (Gak konsisten banget ya? )Hahaha. Karena itu beda banget rasanya sama playlist yang kita pilih dan puter sendiri kalo kita nyalain winamp. Suka atau tidak suka pada pilihan lagu yang diputerin sang DJ toh tetap harus dinikmati, kalo gak mau ya gampang aja, tinggal swith off the radio. Selesai!


Kembali ke radio. Jadi, awal nyalain radio kupingku disuguhkan dengan musik dari musisi favoritku. What a good opening, I think! Lagunya menceritakan ajakan seorang lelaki yang mengajak wanitanya untuk berlayar bersamanya, menapaki bahtera kehidupan yang mungkin jauh lebih kompleks dari yang pernah ada. Apalagi dianalogikan, mereka cuma berlayar pakai perahu untuk mengarungi lautan lepas. Cuma sesederhana perahu yang notebenenya tidak terlalu kuat menghadapi gempuran ombak badai, dan bukannya kapal pesiar yang megah, kokoh, dan mewah yang bisa tahan dengan perubahan cuaca ekstrem di lautan. Jadi selama mereka berlayar, si wanita dilarang turun dari perahu layar mereka. Cukup mempercayakan apapun yang akan dihadapi kepada sang lelaki pujaan, percaya bahwa semua akan baik saja! Jujur aja, sewaktu pertama kali aku denger lagu ini, live pula, –waktu itu lagu ini belum dilepas secara komersil ke pasaran- aku ngerasa merinding. Liriknya penuh dan dalem banget. Terbit harapan ingin sekali punya lelaki yang seperti itu, mampu memberikan sesuatu yang lebih kepada wanitanya, walaupun hanya  secara komitmen. Sebab bagaimana pun, bagiku kekuatan komitmen itu akan membangun kekuatan-kekuatan lain yang bisa saja datangnya tak terduga. Kasarannya komitmen itu lah yang akan menjadi pondasi buat membangun segalanya. Tau kan betapa pentingnya pondasi dalam sebuah bangunan, baik bangunan berwujud maupun tak berwujud? Kalo gak tau, atau pura-pura gak tau, aku saranin kelaut aja!


Itu tadi lagu pertama sebagai pembuka pagi. Sekarang kita beralih ke lagu berikutnya. Sebenarnya ini bukan persis lagu kedua yang mampir di telingaku lewat radio. Entah ini lagu yang keberapa, tapi bukan disitu titik poinnya. Aku mau cerita lagu yang menarik, lagi-lagi setidaknya menarik buatku, yang gak sengaja kudengerin. Sama seperti lagu yang kuceritakan di atas, pertama kali aku denger lagunya, aku langsung jatuh hati. Pertama kali denger lagu ini seingatku pas pertama kali nonton film Madre di puter perdana di bioskop. Lagu kali ini milik Afgan – Jodoh Pasti Bertemu, Ost. Madre. Madre itu sendiri adalah adaptasi film dari kumpulan cerita Dee, salah satu penulis favoritku juga. (No protest, ‘cos this is my writing, so this is my world. It contains all my favorite things.) Sebenarnya aku belum terlalu familiar sih dengan lagu Afgan ini, barangkali karena belum punya koleksi mp3 nya, tapi aku lagi suka banget sama lagu ini. Dan lagi-lagi sebenarnya, semua hal yang berhubungan dengan Dee aku suka, jatuh hati lebih tepatnya. Walaupun belum tau ini lagu ciptaan Dee atau bukan. Whatever lah yang penting aku suka, toh lagu ini juga sebagai pengisi soundtrack tulisan karya Dee.
 

Sekarang mari kita mengupas lagunya, atau barangkali cerita Madrenya. It’s about Jodoh. Jodoh Pasti Bertemu, begitu judul lagunya. Ya, tepat sekali. Siapa sih yang gak percaya jodoh? Kalo ada ada diantara kalian yang gak percaya jodoh, yah itu terserah kalian. Aku gak mau ngutak-atik.

Jamak kita mendengar hidup, mati, rezeki, dan jodoh itu Kuasa Tuhan. Cuma Dia satu-satunya yang tahu kapan kita akan lahir (baca: hidup), mati, ketemu rezeki, juga ketemu jodoh. Dia sudah memiliki skenario tersendiri buat jalan hidup kita. Kita hanya wayang yang didalangi Tuhan. Dan lihatlah betapa kecilnya kita. Siapa yang bisa menolak takdir Tuhan? Kalo nasib sih masih bisa di ubah, tapi kalo takdir? Itu sudah menjadi ketetapan-Nya, bahkan jauh sebelum kita dilahirkan. Jadi disini, aku mau mencoba bercerita tentang ketetapan Tuhan, khususnya jodoh. (Tiba-tiba kepalaku terasa nyut-nyutan, dari dengerin radio kenapa jadinya aku berceloteh yang berat-berat?*garuk-garuk kepala* Tapi karena udah terlanjur basah, yuk mari basah sekalian.*Berlagak professional sebagai penulis amatiran. hahaha)


Based on the soundtrack of Dee’s Madre, jodoh pasti bertemu, lagi-lagi aku percaya pada apapun yang diilustrasikan Dee tentang jodoh. (Lihatlah betapa tulisan Dee begitu mempengaruhiku, juga tetangga sebelahku.) Betapa hidup selalu menunjukkan jalannya, entah dengan cara apa. Tak peduli seberapa banyak kau mengenal lelaki, tak peduli seberapa jauh kau berhubungan dengan lelaki, tak peduli seberapa sakit kau mendamba lelaki yang tak pernah menjadi milikmu karena ia tidak pernah memilihmu, tak peduli seberapa keras kau mencoba menyelaraskan elemen dirimu dengan lelakimu, tak peduli seharmonis apa kau menjalin hubungan kasih dengan kekasihmu, tak peduli seberapa besar keinginan kalian untuk bisa menikah dan hidup bersama,tak peduli seberapa complicated hubungan kalian, tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan, kalau toh ditakdirkan harus berjodoh, maka berjodohlah. Begitupun sebaliknya, mau sekeras apapun mencoba, kalau toh digariskan tidak berjodoh ya pasti juga tidak bertemu. Sebab, jodoh pasti bertemu. Beneran deh jatuh hati banget sama lagu ini.

Lagu lain yang membuatku jatuh hati adalah lagu milik Tulus – Teman Hidup. Gak muluk-muluk pengharapannya, tetap ingin ditemani seumur hidup oleh wanita terkasih yang telah dipilihnya. Saling memiliki satu sama lain. Selamanya begitu. Sesederhana itu, sekaligus semahal itu. Beneran deh, ngarep banget dapat jodoh yang kayak gitu. Lelaki yang menyadari kelemahanya karena  gak bisa hidup tanpa wanita pujaannya, pendeknya mengagungkan wanitanya. How beautiful the world is, if it happens! Aaaaah… jadi ngimpi deh nih. Yuk mari ah mimpi lelaki yang seperti itu (go to the bed).


Udah ah, capek juga nyerocos ngalur-ngidul, gak jelas fokusnya. Mending bobo cantik aja kali ya… biar bisa ngimpiin lelaki idaman seperti ilustrasi di atas. Hahahha.
 

Have a great Sunday everyone...
^_^

artist: Afgan - Jodoh Pasti Bertemu (Ost. Madre)
source: https://www.youtube.com/watch?v=Ru3SlZarZ2M

No comments:

Post a Comment