Belakangan hari ini moodku lebih kesentil pada hal-hal yang
berbau buku. Tumpukan buku-buku yang ada di kamarku menjadi target utama bagiku
demi melampiaskan mood yang sedang menyerangku ini. Tapi bukan. Bukan untuk di
baca. Walaupun ada satu-dua buku juga sih yang akhirnya tamat kubaca, padahal
buku itu sudah cukup lama berteriak-teriak ingin dibaca, yang sayangnya lebih
sering aku abaikan. Dan buku itu, bukan juga untuk dirapikan tata letaknya. Mungkin
kiamat kali ya kalo semua buku-buku yang kupunya menjadi rapi tata letaknya? Hahaha.
Jadi apa dong yang kulakukan dengan buku-buku itu? Dan inilah jawabannya. Kerapkali
aku lebih sering mengubrak-abrik tumpukan-tumpukan buku itu hanya sekedar untuk
melihat judul buku tersebut, kapan buku itu aku beli, dan juga me-remind price tag-nya
. Setelah itu, buku itu kembali aku tumpuk seperti sediakala. Dan tentu saja,
jauh dari kata rapi.
Aku memang hobi membaca, dan agaknya juga terjebak pada fase
mengoleksi buku. Beberapa bulan sekali aku rutin mengunjungi toko buku dan beberapa
diantaranya aku bayar pricetag-nya di kasir, dan membawanya pulang. Resmi
menjadikannya hak milik. Aku juga suka bepergian ke event-event book fair,
tidak lain dan tidak bukan adalah untuk berbelanja. Disinilah, tabunganku bisa
jebol bol bol. Bikin saldo di rekening menjadi semakin menipis. Bikin jatah
makanku berkurang (derita anak kos. Hiks). Namun, sekaligus juga bikin
keinginanku untuk menabung semakin besar, dan kemudian dibelanjakan lagi pada
event serupa. Hehe.
Hobiku ini ga berhenti sampai disitu saja. Karena buku,
ketertarikanku pun menjadi meluas. Aku jadi suka hunting daftar talkshow
penulis. Dan weekend ini, aku berniat mengikuti talkshow salah satu penulis di
Magelang. Lumayan jauh sih, tapi aku berniat ingin “mencuri” ilmu darisana.
Semoga saja malas tidak menyerangku. Dan akhir bulan ini, aku berniat join
dalam event temu penulis dari salah satu penerbit. Gak tanggung-tanggung. Kabarnya
mereka akan menggelar acara selama 2 hari berturut-turut. Dan ini yang lebih spektakuler,kabarnya
mereka akan menghadirkan kurang lebih 20 penulis. WOW! It’s amazing. I can’t
wait that moment. Hey, tunggu aku ya…
Dan dari segala kegilaanku dengan buku, ini merupakan hal
yang paling gila bagiku. I wanna be a writer. Tapi hey, aku bilangnya writer
loh, bukan author. Jadi jangan dulu terlalu tinggi menerorku dengan hasil karya
yang masterpiece. Practice makes perfect, right? Jadi, sekarang ini aku sedang dalam
proses kreatif dunia tulis-menulis. Writer wanna be, ceritanya. Simpelnya, aku
sedang dalam proses belajar. Belajar bersuara sampah lebih tepatnya. Hahahha.
Eh, tapi beneran, tulisan-tulisan sampah di blog ini akan menjadi kelinci
percobaan bagiku untuk pembelajaran dalam merangkai kata-kata, yang ehm semoga
saja suatu saat menjadi lebih bermutu kualitasnya a.k.a lebih menyampah.
Hahaha.
Udah lumayan banyak nulis dan berceloteh nih. Jadi, segitu
dulu aja deh cuap-cuap penulis kali ini. Semoga pembaca ikut mengaminkan
kegilaan terbesar saya ini. Kalo ada diantara kalian yang juga ingin menjadi
penulis, tolong sebarkan saya virus yang paling mematikan. Sebuah virus yang tidak
mengenal antibody. Sebuah virus yang membuat saya ketagihan dan ketergantungan
seumur hidup, hingga virus itu menyatu dengan tubuh saya. Supaya saya terkena efek
ketagihan ingin terus diinjeksikan virus mematikan tersebut. Selalu, selalu, dan
selalu. Sebab ini semua terjadi gara-gara saya gila buku.
No comments:
Post a Comment