Wednesday, May 15, 2013

Sepotong Episode Menunggu


Aku baru aja mampir ke blog tetangga dan menemukan satu tulisan  yang yah… kadang-kadang masih mampu membuatku galau. Terbukti moodku tiba-tiba berubah dan langsung menyalakan playlist lagu galau yang sarat akan ruang patah hati. Hahaha, mendadak galau ceritanya. Kenapa ya aku bisa mendadak galau begini? Huft. Barangkali karena aku tau persis bagaimana keadaan itu, bagaimana tidak mengenakkannya perasaan itu, bagaimana perasaan itu mampu melumpuhkan logika hanya untuk mempercayai bahwa hati jauh lebih berarti, bahwa suara hati jauh lebih mengerti apa yang sejatinya kita ingini, bahwa hati nyaris mati-matian percaya bahwa KEAJAIBAN ITU ADA. Sebab keajaiban itu ada bagi mereka yang percaya. Dan perasan itu bernama dan berbentuk MENUNGGU.


Ngomong-ngomong tentang menunggu, siapa pun pasti tau betapa tidak mengenakkannya ada pada fase itu. Jangankan menunggu ungkapan cinta dari seseorang yang kita cinta yang memang kadang-kadang butuh waktu yang cukup lama atau bahkan sangat lama, bahkan menunggu jam terbang pesawat di ruang tunggu setelah rangkaian proses check-in pun rasanya menyebalkan. Padahal menunggu jam terbang berkisar 1-2 jam saja (penerbangan domestik), belum termasuk delayed flight tentu saja. So, what we should do while we are damn waiting? Kalau di ruang tunggu pesawat, stasiun, terminal, atau halte barangkali kita masih bisa sedikit bersabar. Just play the game, play the playlists songs, or play the recent sophisticated gadgets you have. By doing those, you can spend and kill the time with full of enjoy. You just need any hours to wait. But what you kill while waiting for love from the man whom you loved? It is your HEART!!! In this case, the gadget is your heart!!!  YUPS, WHILE YOU ARE WAITING FOR SOMEONE YOU LOVED; UNCONSCIOUSLY YOU DO KILL YOUR OWN HEART! Sure, it is not good for balancing your life!


What is love? What the meaning of true love? How love works? Mengapa kadang-kadang kita lupa pakem-pakem dalam mencintai seseorang? Mengapa kita kerapkali memaksakan batas kemampuan diri dalam mencintai seseorang? Oh damn, aku bahkan hampir lupa, bentuk menunggu dalam kasus ini adalah menunggu cinta yang dialami dari pihak wanita. Seperti yang kita tau pada umumnya yang berhak mengungkapkan cinta terlebih dahulu lebih difokuskan pada si lelaki. Itu adalah sesuatu yang lumrah. Namun kini pakem itu pun tak lagi menjadi syarat baku yang berarti. Di zaman yang bukan lagi zaman batu ini sah-sah aja sih kalo wanita ngungkapin cinta lebih dulu ke lelaki. Tapi tetap saja, itu tidak berlaku bagi semua wanita!  Buktinya aku masih menjadi satu dari segelintir wanita yang tetap kekeuh pada pakem bahwa wanita menunggu kedatangan pria untuk menjemputnya, dan contoh wanita lainnya adalah wanita si pemilik blog yang baru saja aku baca tulisannya itu.


But my question is why we do SOMETHING STUPID in our life? Do we love someone wrong? Do we have an incorrect mindset? Do we have a flawed mentality? Where’s the wrong? Yeah, life is so full complicated, and love is too. Jawaban ini mungkin menjadi satu-satunya penyelamatan untuk diri sendiri. Penerimaan mungkin menjadi satu-satunya hal yang masuk akal dalam kasus ini. Bahwa memang ada beberapa orang yang jalan hidupnya mudah, dan beberapa orang lagi terperangkap dalam jalan hidup yang lumayan berliku. Dalam urusan cinta tak terkecuali. Ada orang yang jalan cintanya mudah saja, sementara yang lain ada yang harus frustasi jatuh bangun tak karuan. Berusaha mati-matian menjauhi orbit lelaki yang dicinta, menghilang dari dunia si lelaki namun sayangnya kadang-kadang si lelaki tak peduli, atau bahkan sekedar menyadari pun tidak! Lalu semua macam usaha hanya terjadi dari satu pihak, si wanita yang malang. Semua usaha terkesan sia-sia. Dan kalaupun si lelaki menyadari dan mulai mencari-cari, pertahanan diri si wanita menjadi lebih sia-sia lagi. Sebab pertahanan itu mendadak runtuh seketika. Nyaris menjebol dinding hati yang belum lagi sempurna dan kokoh dibangun. Lalu kemana lagi ia harus berlari? Kemana lagi ia harus bersembunyi? Kemana lagi ia harus mengungsi? Kemana kemana kemana??? Menunggu yang dialami pihak wanita seperti ini menjadi kasus yang lazim terjadi. Tapi dengan berada pada fase menunggu benarkah wanita salah? Terlebih lagi fase itu hampir membunuh semua sistemnya? Smart brain, intelligence, and intellectual’s one even seems so damn stupid when they are ensnared in that position!


In my own opinion, there’s no wrong when woman is waiting for her love. Love is so complicated. Love is powerful. Love contains joyful. Love contains painful. Love does not care about logics, intelligence, or smart brain. LOVE IS ALL ABOUT HEART. You just can find love with your heart. It will be something essential, precious, and meaningful. Just falling in love and take the consequences of it. It may be joyful or painful. Just enjoy every step that comes to you (Sure, it’s so easy to say but so difficult to do!!!). Because, love will find you eventually, however the way is! It will be happy ending. Because, every love should be a happy ending. If it does not occur, it cannot be called love! So, enjoy your love! You may love it or leave it! ^_^

See yaaa.... (Barangkali tulisan ngaco ini akan bersambung). ^_^





No comments:

Post a Comment