Aku baru aja mampir ke blog tetangga dan menemukan satu
tulisan yang yah… kadang-kadang masih
mampu membuatku galau. Terbukti moodku tiba-tiba berubah dan langsung
menyalakan playlist lagu galau yang sarat akan ruang patah hati. Hahaha,
mendadak galau ceritanya. Kenapa ya aku bisa mendadak galau begini? Huft. Barangkali
karena aku tau persis bagaimana keadaan itu, bagaimana tidak mengenakkannya
perasaan itu, bagaimana perasaan itu mampu melumpuhkan logika hanya untuk
mempercayai bahwa hati jauh lebih berarti, bahwa suara hati jauh lebih mengerti
apa yang sejatinya kita ingini, bahwa hati nyaris mati-matian percaya bahwa KEAJAIBAN
ITU ADA. Sebab keajaiban itu ada bagi mereka yang percaya. Dan perasan itu
bernama dan berbentuk MENUNGGU.
Ngomong-ngomong tentang menunggu, siapa pun pasti tau betapa
tidak mengenakkannya ada pada fase itu. Jangankan menunggu ungkapan cinta dari seseorang
yang kita cinta yang memang kadang-kadang butuh waktu yang cukup lama atau
bahkan sangat lama, bahkan menunggu jam terbang pesawat di ruang tunggu setelah
rangkaian proses check-in pun rasanya menyebalkan. Padahal menunggu jam terbang
berkisar 1-2 jam saja (penerbangan domestik), belum termasuk delayed flight
tentu saja. So, what we should do while we are damn waiting? Kalau di ruang
tunggu pesawat, stasiun, terminal, atau halte barangkali kita masih bisa
sedikit bersabar. Just play the game, play the playlists songs, or play the
recent sophisticated gadgets you have. By doing those, you can spend and kill
the time with full of enjoy. You just need any hours to wait. But what you kill
while waiting for love from the man whom you loved? It is your HEART!!! In this
case, the gadget is your heart!!! YUPS,
WHILE YOU ARE WAITING FOR SOMEONE YOU LOVED; UNCONSCIOUSLY YOU DO KILL YOUR OWN
HEART! Sure, it is not good for balancing your life!
What is love? What the meaning of true love? How love works?
Mengapa kadang-kadang kita lupa pakem-pakem dalam mencintai seseorang? Mengapa
kita kerapkali memaksakan batas kemampuan diri dalam mencintai seseorang? Oh
damn, aku bahkan hampir lupa, bentuk menunggu dalam kasus ini adalah menunggu
cinta yang dialami dari pihak wanita. Seperti yang kita tau pada umumnya yang
berhak mengungkapkan cinta terlebih dahulu lebih difokuskan pada si lelaki. Itu
adalah sesuatu yang lumrah. Namun kini pakem itu pun tak lagi menjadi syarat
baku yang berarti. Di zaman yang bukan lagi zaman batu ini sah-sah aja sih kalo
wanita ngungkapin cinta lebih dulu ke lelaki. Tapi tetap saja, itu tidak
berlaku bagi semua wanita! Buktinya aku
masih menjadi satu dari segelintir wanita yang tetap kekeuh pada pakem bahwa wanita
menunggu kedatangan pria untuk menjemputnya, dan contoh wanita lainnya adalah
wanita si pemilik blog yang baru saja aku baca tulisannya itu.
But my question is why we do SOMETHING STUPID in our life? Do
we love someone wrong? Do we have an incorrect mindset? Do we have a flawed
mentality? Where’s the wrong? Yeah, life is so full complicated, and love is
too. Jawaban ini mungkin menjadi satu-satunya penyelamatan untuk diri sendiri.
Penerimaan mungkin menjadi satu-satunya hal yang masuk akal dalam kasus ini.
Bahwa memang ada beberapa orang yang jalan hidupnya mudah, dan beberapa orang
lagi terperangkap dalam jalan hidup yang lumayan berliku. Dalam urusan cinta
tak terkecuali. Ada orang yang jalan cintanya mudah saja, sementara yang lain
ada yang harus frustasi jatuh bangun tak karuan. Berusaha mati-matian menjauhi
orbit lelaki yang dicinta, menghilang dari dunia si lelaki namun sayangnya
kadang-kadang si lelaki tak peduli, atau bahkan sekedar menyadari pun tidak!
Lalu semua macam usaha hanya terjadi dari satu pihak, si wanita yang malang.
Semua usaha terkesan sia-sia. Dan kalaupun si lelaki menyadari dan mulai
mencari-cari, pertahanan diri si wanita menjadi lebih sia-sia lagi. Sebab
pertahanan itu mendadak runtuh seketika. Nyaris menjebol dinding hati yang belum lagi
sempurna dan kokoh dibangun. Lalu kemana lagi ia harus berlari? Kemana lagi ia
harus bersembunyi? Kemana lagi ia harus mengungsi? Kemana kemana kemana??? Menunggu yang dialami pihak
wanita seperti ini menjadi kasus yang lazim terjadi. Tapi dengan berada pada fase menunggu
benarkah wanita salah? Terlebih lagi fase itu hampir membunuh semua sistemnya?
Smart brain, intelligence, and intellectual’s one even seems so damn stupid
when they are ensnared in that position!
In my own opinion, there’s no wrong when woman is waiting
for her love. Love is so complicated. Love is powerful. Love contains joyful.
Love contains painful. Love does not care about logics, intelligence, or smart
brain. LOVE IS ALL ABOUT HEART. You just can find love with your heart. It will
be something essential, precious, and meaningful. Just falling in love and take
the consequences of it. It may be joyful or painful. Just enjoy every step that
comes to you (Sure, it’s so easy to say but so difficult to do!!!). Because,
love will find you eventually, however the way is! It will be happy ending.
Because, every love should be a happy ending. If it does not occur, it cannot
be called love! So, enjoy your love! You may love it or leave it! ^_^
See yaaa.... (Barangkali tulisan ngaco ini akan bersambung). ^_^
See yaaa.... (Barangkali tulisan ngaco ini akan bersambung). ^_^
No comments:
Post a Comment