Sunday, December 31, 2017

Getar Detak Jantungmu

Kalau kata Dee bahwa ombak adalah suara dan nyanyian alam paling merdu, namun bagiku detak jantungmu lah suara paling merdu. Entah kenapa tetiba saja apapun suara yang kau bunyikan; sekalipun sumbang Lol; menjadi suara yang paling aku favoritkan. Terlebih suara detak jantungmu, suara alamiah yang paling menggetarkan jiwa. Kelak jika janin telah dititipkan di rahimku, ku yakin sepenuhnya suara detak jantung bayimu lah yang akan menggeser suara detak jantungmu. Tendangan-tendangan bayi dari dalam segera akan mencuri perhatian dan menjadi yang paling kita nanti-nantikan. Ketika masa itu datang kita tak perlu saling cemburu sebab ia lah pelangkap kebahagiaan. Dan kita pasti akan menjadi sepasang manusia yang paling berbahagia di dunia. Agak lebay ya, maafkan. haha.

Aku pernah punya kekasih yang pandai bernyanyi; sejuk sekali mendengarkan suaranya yang menurutku merdu kala itu, aku juga pernah jatuh hati pada seorang pembaca yang pernah suatu waktu kuberharap kami berdua memiliki sepasang buku nikah yang kembar fotonya; haha agak tragis memang mimpiku terlalu tinggi kala itu padahal ia nya gak cinta aku, namun demi apa pun orang-orang yang dulu aku favoritkan kini telah tergantikan olehmu. Suaramu jauh sekali dibandingkan mereka jika dalam bernyanyi, namun kelantangan suaramu saat melafadzkan ijab qobul mengalahkan suara-suara orang paling merdu di dunia. Dari suara itu kini memberiku satu buku nikah. Alhamdulillah. Lalu apalagi yang membuatku tutup mata?

Aku suka menempelkan telingaku ke dadamu. Mendengarkan dengan seksama laju detak jantungmu. Dan berdo'a ia akan berdetak lama untukku. Hanya berhenti saat kita menua dan memiliki kebahagiaan masa muda. Semoga saat ianya berhenti nanti kita telah tuntas mengenggam dunia dan telah jauh lebih siap memiliki bekal akhirat yang mudah-mudahan barokah. Maka kekasihku, demi waktu yang akan kita tapaki bersama genggamlah tanganku selalu untuk selamanya-lamanya, bimbinglah aku menuju ridho-Nya agar kita tak hanya selamat dan menjadi kekasih di dunia saja tetapi di akhirat juga. Aamiin. Maka jagalah kesehatanmu selalu agar aku bisa lebih lama mendengar suara detak jantungmu yang merdu.

Tak Perlu Menilik ke Belakang

Sejak aku memilihmu aku tak perlu lagi melihat ke belakang. Mantra yang mati-matian kurapal beberapa tahun lalu bahwa ada memang yang seharusnya dilepaskan, dilupakan, diikhlaskan demi terwujudnya kedamaian hati telah membawaku pada satu pijakan kokoh yang nyaman. Alhamdulillah aku telah bebas dengan selamat melalui labirin tanpa pintu keluar.

Di penghujung tahun 2017, menjelang beberapa jam tanggalnya kalender 2017 entah kenapa tetiba merasa sendu. Bagaimana mungkin aku tidak bersyukur pada-Mu ya Robb, Dzat yang Maha Segala, yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepadaku. Membimbingku untuk memilih suami dari proses seleksi panjang yang bahkan aku sendiri tak tahu ujung pangkalnya. Engkau menyadarkan aku bahwa tak ada gunanya seni pemaksaan. Berserah adalah satu-satunya jalan. Mengosongkan diri adalah satu-satunya pilihan. Selanjutnya semua adalah kehendak-Mu. Bahwa Engkau lah yang sesungguhnya lebih tahu. Engkau tahu, aku tak pernah meragukan-Mu.

Sejak bersahabat karib dengan gravitasi aku tahu aku telah membuang banyak waktu. Memaksakan diri agar sampai pada tujuan awal yang sayangnya tak selaras dengan jalan Tuhan takkan menghasilkan apapun selain lelah yang berkepanjangan. Pun menutup diri takkan membuat segalanya kembali normal. Semua seni pemaksaan yang tak selaras dengan kehendak Tuhan hanyalah akan berbuah kesia-siaan. Tuhan tahu yang terbaik bagimu, bagiku, dan bagi kita semua. Maka bersamamu; suamiku, aku tak perlu lagi menatap ke belakang. Semua jalan kita ke depan aku percayakan padamu. Misteri jalan hidup yang masih abu-abu akan kita hadapi berdua, bersama-sama, bermodal do'a dan rasa saling percaya. Bismillah.

Page 365 of 365

Saturday, December 30, 2017

Cerita tentang Suami

Ini kali pertama saya mendapat transferan dari suami. Whatt?? Iya, suami. Now i have a husband. Thank God. Nominal transferannya sih tidak banyak, tapi rasanya menakjubkan. Sebab saya tahu dari jumlah nominal yang ia dapatkan, ia lebih banyak memberikan penghasilannya kepada saya. Alhamdulillah.

Mulai bulan depan yang berbarengan juga dengan tahun depan, saya tidak akan lagi mendapatkan aliran dana dari Bapak. Sejak saya dinikahkan, saya akan menjadi tanggungjawab suami. Segala keuangan harus saya kelola sendiri, cukup tidak cukup, yang kesemuanya berasal dari suami. What a challenge!

Dinikahi pria ini saya harus benar-benar siap terlepas dari Bapak. Segala tanggungjawab Bapak kini beralih kepadanya. Mulai dari memberikan nafkah sampai dengan berbagi kasih sayang. Namun jujur saya katakan lelaki ini yang kini telah jadi suami saya sampai kapanpun tidak akan bisa menggantikan posisi Bapak di hati saya; lelaki yang telah 29 tahun memberikan segalanya kepada saya, mengupayakan yang terbaik untuk kehidupan keluarga yang lebih baik. Do'a terbaikku selalu tercurah untuk Bapak.

Menjalani sisa hidup bersama suami saya tahu itu tidak mudah. Sejak menerima ia sebagai calon suami saya sadar saya akan bergantung hidup padanya. Bergantung untuk dinafkahi, bergantung untuk dikasihi, bergantung untuk dicurahi bahagia. Dinikahi lelaki ini saya tahu semuanya bakal tidak mudah, masa depan yang abu-abu, kehidupan yang tak terprediksikan, dan segala ketakutan-ketakutan saya yang seringkali tak dapat dihindari akan menjadi momok tersendiri bagi saya. Ketakutan-ketakutan seringkali datang tak beralasan tapi itu tak menjadikan saya pupus harapan memilihnya. Ia adalah pilihan terbaik dari semua lelaki yang pernah mendekati saya. Saya memilih dengan kesadaran penuh dengan tanpa sisa hati kepada lelaki lain. Suami saya kini telah mencuri keseluruhan hati saya. Ia telah berhasil mengeyahkan ketakutan-ketakutan tak berdasar saya. Maka bagaimana mungkin saya tidak bersedia dinikahinya walaupun memang proses untuk melangkah kesana tidak mulus dan tidak mudah. Maka atas dasar kegigihan yang ia punya ia telah membuat saya menjatuhkan pilihan. He is the winner of my fragile heart. Yeayyy!!!

Friday, December 08, 2017

Silaturrahim Jangan Dirusak

Silaturrahim jangan dirusak. Hmmm... Celakalah mereka yang merusak silaturrahim. Sebab katanya menyambung silaturrahim bisa membuka pintu rezeki.

Dari dulu saya bersyukur bahwa saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi orang baik. "Kenapa terlalu pede melabeli diri sebagai orang baik?" Mungkin begitu pemikiran orang, tapi siapa peduli, huh? Nikmat menjadi orang baik saya rasakan dengan dipertemukan dalam lingkaran hidup bersama orang-orang baik pula. Kindness is awesome. Bahwa kebaikan tidak memandang wajah. Kebaikan sanggup menggetarkan hati seseorang.

Bagaimana kita tahu bahwa kita adalah orang baik? Yaitu dengan mengecek ke kedalaman hati kita masing-masing. Masihkah ada getar halus yang mengusik hati kapan pun kita melihat suatu kebaikan? Dan yang paling ampuh menurut saya adalah dengan mengecek teman-teman atau tetangga kita. Apakah kita ditempatkan bersama mereka yang dengan riang hati menolong orang lain? Yang walaupun kita minta bantuan, kecil maupun besar, mereka tak enggan dan mudah mengiyakan. Atau yang paling kelihatan, walaupun kita tidak meminta bantuan tapi mereka dengan cepat tanggap bereaksi.

Saya sungguh bersyukur berada dalam lingkungan orang -orang baik. Yang kapanpun saya lihat mereka, saya tak pernah bosan melihat getar kebaikan dan kelulusan. Terimakasih sungguh tak pernah cukup. Hanya do'a-do'a kebaikan yang saya pintakan kepada Allah untuk mereka, berharap do'a itu kemudian melangit menggetarkan Arsy Allah, dan Allah berkenan mengabulkan.

Ini kali pertama do'a yang saya terima terkait dengan pernikahan saya dan rasanya sungguh luar biasa. Saya bahkan tak menyangka saya pun sebahagia ini. Senyum yang menghiasi wajah sang penolong membuat saya sedikit bergemuruh kenapa tidak sering-sering saya bersilaturrahim dengan mereka, menjaga tali kasih, dan saling bertukar kabar apa saja. Tapi... Waktu rasanya sulit untuk dicuri-curi. Kesibukan masing2 menjadi alasan utama untuk tidak bisa bersilaturrahim. Semoga di lain waktu kita semakin membutuhkan sehingga besar kemungkinan kita akan saling merindu untuk bertemu. Membuat kita bisa sering2 menjalin silaturrahim.

Thursday, December 07, 2017

...

Seberapa besar pun kesalahanku, aku tahu kamu akan selalu mendukungku. Bukan mendukung untuk tenggelam dalam kesalahan-kesalahan melainkan berusaha untuk selalu membuat laju jalanku seimbang. Dalam bahasa sederhana kesalahanku kamu maafkan. Begitu tulus tanpa mengungkit-ungkit lagi. Sesungguhnya tak ada yang bisa aku sampaikan kepadamu selain terima kasih dan maaf. Terima kasih telah bersedia menerima kesalahan-kesalahan kecil dan besar yang berulang-ulang, terima kasih telah bersedia menerima segala kekurangan dan keabnormalanku yang diatas rata-rata orang pada umumnya, dan maaf untuk segala ketidaksempurnaan yang selalu saja mendapat tempat terbaik di kedalaman hatimu. Maaf sebab belum bisa mempersembahkan yang terbaik seperti yang kamu ingini. Semoga kita diberikan waktu untuk berbenah diri untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.

Sunday, December 03, 2017

Story Behind Trophy

 As a coach, I consider this trophy is never be mine. It doesn't matter at all. I still thankful that I am able to compete with myself.

Sempet khawatir pada diri sendiri bahwa kali ini tidak akan berhasil membawa pulang Trophy puncak ajang kompetisi. Kurangnya waktu untuk melakukan seleksi menjadi kendala tersendiri. Then, all I can do is just praying to the Almighty God.

To stop my heartbeat, I read Al-Qur'anul Kariim, sesaat menjelang lomba. Then during reading Qur'an suddenly I got idea to put my students' name on the battle. Then I regret on it. Tetiba datanglah sesal-sesal yang terlambat dideteksi. Kenapa nama ini tidak ditaruh di cabang lomba ini, kenapa nama itu tidak ditaruh di cabang lomba yang itu, barangkali disanalah peluang mereka terbuka untuk berkompetisi sesuai kemampuan mereka. Dan barangkali kemungkinan peluang mereka untuk menjadi juara tidak semu adanya. Maafkan miss Eci yang mungkin tanpa sengaja berbuat dzolim pada calon-calon juara. Maafkan miss Eci yang masih banyak cacatnya 😢😢😢🙏

Ini adalah Piala terakhir yang mungkin saya bisa persembahkan di ajang kompetisi sekolah ini. The next year, it will be someone's return, someone's responsible. I hope she will be much more better than me to do magnificent job. She must be do that. 💥💥💥


Susah-susah gampang mempertahankan gelar piala kemenangan dan piala puncak ini. Kuncinya hanya satu: perbaiki di bacaan Al-Qur'an anak-anak, In Sya Allah peluang kemenangan terbuka lebar darisana. In Sya Allah poin bisa didulang dari cabang lomba Tartil. Selamat bekerja... *tetiba pengen handshake sama pengganti saya 🍃😅*

PS:
Kalau mau bawa pulang Trophy puncak kemenangan harus bawa 6 piala kemenangan tunggal. By the way, 6 itu banyakkkk 🍃 🍃 🍃