Wednesday, December 26, 2018

Kicking from Inside my Tummy

Ga kerasa kehamilan sudah memasuki usia 19 minggu. My tummy grows bigger and bigger in each day. How cute i am, i see. LoL. In this week i feel my baby's kicking for the first time. It is so amazing. I can feel the kicking from inside my tummy although in rare frequency. It often kicks me in the evening. When i wanna sleep in the night, it often responses me as if it doesnt wanna sleep so early whereas i often go to bed in the midnight. Haha. I am so happy with this pregnancy. Keep healthy as always, son. Mommy loves you.


Saturday, November 24, 2018

Harapan Mencintai Sastra

Beberapa hari yang lalu saya pernah bermimpi ketemu anak saya. Rasanya menyenangkan sekali ketemu anak sendiri meskipun hanya dalam mimpi. Dalam mimpi itu tahu-tahu anak saya sudah belajar berjalan. Umurnya kira-kira satu tahunan lah. Gak jelas sih apakah anak saya cewek apa cowok dalam mimpi itu. Tidak ada yang kelihatan dari wujudnya. Hanya sepasang kaki gembul yang belajar jalan satu-satu. Lucu sekali. Gegara mimpi itu saya jadi gak sabar ketemu anak saya. Nanti kalau dia sudah lahir ke dunia, saya bertekad saya yang akan mengajarinya membaca Al-Qur'an. Surah Al-Fatihah harus ia dapatkan pertama kali dari saya. Sebab itulah ummul Qur'an. Surah yang terus-terusan dibaca sepanjang hari di waktu sholat. Itulah sebab saya ingin mendapatkan berkah mengajarkannya. Saya juga gak sabar ngajarin ia membaca buku-buku warisan saya. Sekarang ini saya sudah menyiapkan bekal bacaan kelak untuk anak saya. Bahkan saya sudah siapkan sebelum ia lahir. Nantinya anak saya harus peka dengan aksara. Mencintai sastra melebihi kecintaan saya. Semoga ya nak. Bismillah.

Sunday, November 11, 2018

Unpleasant of Pregnancy

Being a pregnant women is never be easy. Moreover in the first of 3 semester of pregnancy. Almost jump into 3 months of pregnancy, the feeling is still awesome. Almost every morning get morning sick, and sometimes in the midnight the queasy still hold me so strong. Moreover the feeling of tasteless. Those feeling jump me into the superb wow.

In the beginning of pregnancy, i think the complicated of pregnancy was over in the first 3 months. But i am wrong, then. I heard some people still feel queasy in the variant months of pregnancy. One of my family remain getting queasy in her 23 week of pregnancy. It means that it almost in 6 month of pregnancy. Some day ago i watched a film which is there is a pregnant women still getting her queasy in her 7 month of pregnancy. By those i am never growing up my mind that the hardness of pregnancy only occurs in the beginning of 3 month pregnancy. So that i become realistic now. I try to enjoy my pregnancy step by step of it, eventhough it is so hard.

There are so many unpleasant i face in my pregnancy. Besides all of above, i also begin to get bored in consuming the medicines. I've two kinds of medicines that doctor gived to me, but i only consume one only. I dont like consume medicine. If it were is not acid, maybe i never consume that. Just because i consider my baby need acid so that i consume that. Eventhough it is so uncomfortable for me. But the question is till when i have to consume those kinds of medicine?? Since i am getting my pregnancy, i am bothered with the sharp smell. And by consuming medicine i feel that i hate of the smell of my pee. It's so wow. I hate the colour of my pees also because of consuming medicine. It becomes so dark yellow however i drank so much water. And it's so bothering me. And it affects to my queasy. It grows so well then. And i will get more discomfort. Please God, give me strength to face these.

Thursday, October 25, 2018

Night Pain

Belum lagi selesai fase morning sick, kini harus memasuki babak baru fase berikutnya. Entah kenapa sudah beberapa malam berlakangan ini perut mulai merasa nyeri; i call it night pain; berasa sedikit agak panas. Gegara salah makan maybe? Maybe you guess that. But, i don't think so. Sejak mengetahui awal kehamilan dan atas petunjuk dokter untuk menghindari makanan pedas, yes i obey him. Saya mengikuti petunjuk beliau jadilah makanan saya tak tersentuh sambel dan cabe2an sama sekali. How's that feeling? Amazing. Haha. It tasteless at all. How could i? That's the power of love of baby. The power of pregnancy. I begin love it, anyway. Sebagai penawar saya mengusap-usap perut saya sambil mencari-cari baby's position sembari mengucap mantra "be nice with mom, baby". Sayangnya fase ini berlangsung cukup lama. Berjam-jam. But while i am massaging my tummy, it feels nicer, and get pain again when i stop it. Maybe the baby needs it.

Saturday, October 20, 2018

Rekor Baru Prosesi Kehamilan

Pagi ini adalah rekor terbaik prosesi muntah sejauh ini. Dalam satu kali ke kamar mandi saya sudah muntah 5-7 kali. Rasanya wow sekali. Semoga hari ini dicukupkan dengan prosesi tadi. Semoga tak ada prosesi muntah2 lagi di hari ini. Meskipun dini hari. Makasih nak sudah memberi mami kejutan. Apakah ini pertanda mami harus minum obat mual yang kemarin-kemarin mami abaikan?

Kontrol Kedua

Hari ini mami baru saja kontrol untuk kali kedua. Untuk memastikan bahwa kamu baik2 saja di dalam sana. Hasilnya Alhamdulillah cukup bagus. Tensi mami normal di angka 110. Entah kenapa dengan tensi senormal itu mami tetap ngerasa geliyengan. Meskipun bobot mami turun menjadi 39 kg. Mami bahkan ga pernah kebayang bisa punya bobot dibawah 40 kg. Huft. But it is okay. Kata dokter ini hanya sementara. Akan tiba saatnya bobot mami beranjak naik seiring pertumbuhan kamu yg semakin bertumbuh disana.

Check-up kali ini mami diberitahu bahwa kamu sudah semakin terlihat. Kata dokter kepala kamu sudah terlihat di USG. Tapi buat mami dari hasil USG tsb mami kurang dapat menerjemahkan hasil gambar 2D tsb. Dan hal baik lainnya mami tadi bisa mendengar detak jantungmu. Beserta grafiknya dari layar monitor USG. How wonderful, baby. Mami loves you more and more. Doctor said we need to see you again in 3 weeks. Sebagai bekal berkunjung ke dokter mami diberi oleh2 berupa obat2an lagi. Masih sama seperti obat yg diberikan bulan lalu. Obatnya masih varian vitamin dan obat mual/muntah. Meskipun mami gak bilang ke dokter obat mual yg bulan lalu gak pernah mami minum kecuali 1 butir. Itupun karena mual yg berlangsung sehari semalam. Mami gak kuat. Akhirnya mami pilih menelan pil itu. Hal yg sama mungkin mami terapkan ke obat mual/muntah bulan ini. Selama mual/muntah itu normal dalam proses kehamilan, mami rasanya enggan memberimu obat terlalu banyak. Meskipun sudah melalui resep dokter. Mami gapapa jika harus mual/muntah setiap hari asalkan tumbuh kembangmu baik disana. Mami hanya akan minum vitamin buat kamu. Meskipun vitamin kali ini dosisnya dinaikkan. Warna dan bentuk obatnya besar dan mengerikan buat di telan. Mami jadi teringat obatnya persis spt program obat cacing ketika jaman SD dulu. Waktu masih anak2 minum obat segede itu mami belum bisa. Dan sekarang mami diberikan obat yg besar dan harus diminum setiap hari. Bismillah, semoga mami kuat nak.

Tuesday, October 16, 2018

A Note about Dellusional

Dellusional. I knew the word of dellusional from a book. Oh God, there are so many words i knew the meaning about only though the books. That's the power of book. The store of knowledge. That is why we must read. Since in the first word of God is a command to read. Read in the name of God who created you (Q.S: Al-Alaq: 1-5). Today i learn something more about dellusional through a film named A Beautiful Mind. What a film. This film is so good to watch. Highly recommended for those who have a beautiful mind too. Those who love knowledge. Before this i knew dellusional word from a book written by my favorie author named Sidney Sheldon and also by a book of  Mira W. Dellusional is dangerous. It is a mind illness. It controls mind to make some react to it. Those who suffer this cannot distinguish between the real world and illusion of minds. The problem is those suffer this can do anything dangerous to themselves or to other people. That's why they need a favor. Highly serious favor. They often called a crazy to normal people. But for them, the normal ones are abnormal. See? It stands on perspective. So it is not wise to call them crazy, right?

They who suffer dellusional illness need serious handling. They need a special doctor and also special one who accept their condition. In this case are family and friends. People in their surrounding have to have a bigger and bigger hearts to handle them. Act them as if they are normal. Do something a real activity is an optional. Build some trust to them. Make sure we are welcome to them, and be ready in their side no matter what happen. There is a  big war between their minds and their realities. Imagine that. What a terrified for them. So we need our heart for handling them. Minds war in their mind and a bunch of treatment from psikiater are a hell for them. They don't know who really they are. But there is a chance of healing. By a serious and right handling they can feel better and even they can recover. In fact, a miracle can heal them. At least i can take this as a moral lesson from a movie i just watched. Even he can reach his goal in reality by getting a Prize Nobel. A highly prestigious reward in this universe. What a magic. Oke, another moral lesson is we need believe in miracle, magic. Because miracle happens for those who believe in. That is my summary about dellusional. I write this to prevent my queasy sympthoms. I hope it works. :)

Saturday, October 13, 2018

Kembali M*nt*h

Agaknya saya harus mulai membiasakan diri dini hari tetiba muntah. Padahal sudah sangat jauh dari jam makan malam. Entah kenapa tetiba mendadak pengen hasrat ke toilet dan tetiba pula isi lambung ikut keluar. Tidak bisa tidak ada air mata yang ikut pula terjatuh. Lidah rasanya pahit, air liur tak lagi terasa tawar, sungguh tidak nyaman. Mendekati weeks ke-9 akankah muntah2 ini menjadi bawaan si bayi? Jika memang begitu, Ibu ikhlas nak.

Wednesday, October 10, 2018

Tetiba Muntah

Kali pertama ngerasain muntah because of pregnancy. Biasanya cuma mual berkepanjangan, atau sekedar "hoak hoek" pas sikat gigi aja, tapi kali ini dini hari begini entah kenapa tetiba muntah. Dan muntahannya juga banyak. Cukup membuat tenggorokan kurang nyaman krn ada sisa2 muntah. Semoga ini yang pertama dan terakhir. Sebab jika muntah begini terus2an saya khawatir berat badan semakin merosot, nafsu makan semakin tak terkendali, dan jam tidur pun bisa semakin kacau. Yuk nak bantu Ibu menikmati setiap proses pertumbuhanmu.

Saturday, September 29, 2018

Surat untuk Bayi

Halo nak, apa kabar? Bunda cuma mau minta maaf karena 2 hari ini bunda gak minum obat yang diberikan dokter buat menutrisi kamu. Bukan tanpa sebab, sejak bunda minum obat kemarin bunda ngerasa efeknya sungguh dahsyat. Setelah minum obat, rasanya efek ngantuknya luar biasa. Keesokan harinya bunda bangun super kesiangan. Itu yang pertama. Dan yang kedua, bunda jadi gak ngerasa lapar sama sekali; sampe2 bunda gak kebangun gegara kelaparan. Habis minum obat itu bunda tetiba langsung full, super full malah. Well, obatnya bekerja sangat baik, namun di sisi lain bunda jadi ngerasa kasihan sm kamu. Karena bunda ngerasa kenyang dlm waktu yg panjang, bunda gak sanggup memasukkan makanan apapun ke dalam mulut, baik makanan ringan maupun makanan berat. Bunda baru bisa makan setelah waktu Ashr masuk. Wow banget kan? Karena efek itu lah bunda jadi ngerasa "agak kapok". Makanya 2 hari ini bunda mogok minum obat. Maafin ya nak. Tapi tenang, demi kamu hari ini bunda belajar disiplin mengikuti anjuran dokter. Hari ini bunda paksain menelan satu butir pil dari dokter. Mudah2an bekerja sangat baik ke kamu walaupun efeknya agak berat di bunda. Tapi gpp, bunda usahain ngelakuin yang terbaik buat kamu ya nak. Kamu baik2 ya di rahim bunda. Kita berjuang sama2 ya nak, dibantu Bapak tentunya.

Sejak mengetahui bunda hamil, bunda jadi agak kurang sehat. Beruntung kita punya Bapak nak, Bapak merawat bunda dan kamu dengan baik. Bapak yg selalu siapin makanan dan minuman. Dan untuk sementara waktu Bapak juga yang mengambil alih tugas pekerjaan rumah tangga bunda. Bapak nyapu, nyuci, nyetrika sendiri. Kasian Bapak sebenarnya. Udah capek habis kerja di kantor masih harus ngerawat Bunda dan pekerjaan rumah. Makanya kamu sehat2 ya nak, baik2 disana, jangan rewel, biar kita bisa bantu Bapak. Biar Bunda bisa beraktifitas lagi. Bantu bunda biar bisa makan ya nak, sebab kalau bunda gak makan bunda gk punya tenaga buat ngelakuin itu. Kalau tensi bunda rendah, bunda jadi ngandalin Bapak terus. Huhu, kasian Bapak nak. Yuk kerjasama sama bunda ya...
Bunda sabar kok nungguin respon baik kamu. Tapi jangan lama2 ya nak. Bunda dan Bapak love you. :*

Tuesday, September 25, 2018

First USG

Hari ini pertama kalinya mom ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kamu benar ada disana. Ditemani Bapak tentunya. Terimakasih, Pak. Dengan badan super lemes demi ketemu kamu, mami bela2in duduk manis di jok belakang motor Bapak. Jalan ke lantai 4 dengan selalu berpegangan Bapak, ditunjang keberadaan lift tentunya, kita akhirnya berhasil ketemu Pak Dokter, Spog. Hasil cek-ap mami kurang bagus. Bobot turun drastis jd 40 kg, dan tensi ada di level 90. Pantesan aja mami kayak orang mau semaput, rupanya tensi mami serendah itu.

Setelah nunggu 15-20 menit, akhirnya dokter datang, dan mami pun dipanggil ke ruangannya. Dan tibalah saatnya kamu di USG. Tadaaaaa... dan benar rupanya kamu ada disana. Umur kamu tahu2 sudah 6 weeks. Mami gak nyangka. Mami kira kamu baru 2 minggu bersama mami. Terimakasih nak sudah hadir dalam rahim mami. Kamu kecil sekali nak, mami gemes. Much love.

Kehadiran kamu bukan tanpa beban, mami sadar itu. Pusing dan mual yang berlebihan membuat mami hampir tak bisa beraktifitas. Makan pun jadi tak enak. Tidur mulai disinggahi perasaan khawatir. Takut kalau2 kamu tergencet jika mami salah posisi tidur. Tapi setelah ketemu pak dokter hari ini mami harap kita bisa semakin bekerjasama. Ijinkan mami meminimalisir rasa mual dan pusing ini ya nak. Mami harus banyak makan dan minum demi kamu. Mudah2an obat dan vitamin yang dioleh-olehin dokter membuat nafsu makan mami membaik, dan mengurangi rasa mual. Semoga obat2an ini bekerja sebagaimana mestinya. Karena mami kerap merasa bersalah jika tak cukup makan. Disamping rasa lapar yang terus menggigit, mami justru lebih mengkhawatirkan kamu. Kalau mami gak makan, bagaimana dengan kamu? Hari ini mami udah minum 1 obat. Obatnya ternyata kecil, tapi mudah2an kamu 'enjoy' dengan semua itu ya nak. Sampai ketemu 3 minggu lagi ya nak. Kata dokter3 minggu lagi kita harus check-up lagi. See you, love. 🤰

Thursday, September 20, 2018

Dilema Lapar

Dan rasa lapar ini terus-menerus menggerogoti, hampir tak pernah selesai. Poor me. Sebagai orang yang berbadan kurus tak jarang diidentikkan dengan orang yang jarang makan. Saya tidak membenarkan tidak pula menyangkal. Bobot badan cuma mentok di angka 43 kg, konon beberapa bulan terakhir menjadi 41 kg. What's wrong with my metabolism? I dunno.

Memang saya akui saya bukanlah orang yang hobi makan. Bagi saya makan hanya sebagai kebutuhan. Menu makanan saya pun biasa2 saja, kecuali sesekali saya memang sengaja memanjakan lidah saya untuk memancing nafsu makan. For me, it is normal. Many people did it in their life.

Namun masalahnya kini kebutuhan makan saya menjadi bertambah. Pola makan saya yang seringkali sembarangan bener2 diuji disini. Tak ayal dalam 4 jam saya acapkali merasa lapar, dalam tahap super lapar. Tapi yang lebih masalah lagi, saya seperti tidak ada nafsu makan. Lidah rasanya mati rasa. Pahit. Sehingga ketika harus dihadapkan dengan jenis makanan apapun; baik itu makanan rumahan maupun makanan restoran; buat saya rasanya hampa. Seringkali di gigitan pertama itu nasib makanan bersarang ke tempat sampah saking tidak seleranya. Alhasil makan seperti kegiatan pemaksaan. Rasanya sungguh tidak nyaman. Disatu sisi ingin menutrisi diri sendiri dan janin namun disisi lain betapa sulit mencerna sumber makanan itu masuk ke tenggorokan dan perut. Rasa penyesalan kerapkali timbul. Kenapa pola makan jadi serusak ini? Maafkan ibu nak. Semoga kamu kuat di dalam sana. Dan tolong bantu ibu untuk menjaga tumbuh kembang kamu. Percayalah, ini sulit bagi Ibu. Tapi ibu butuh support kamu. 3 hari ke depan baik2 sma ibu ya, sebab kita berdua aja di rumah. Bapak ada misi kerja ke luar kota. Jangan rewel ya nak, besok kita belajar makan pelan2 ya. Kita terus bekerjasama ya sampai sembilan bulan ke depan, sampai kamu lahir. Mom loves you. Dad loves you too. Let's fight each other.


Wednesday, September 19, 2018

What Does the Late Means

What does the late means? Since some days ago i have a big doubt about my periods, today i try to embolden myself to make conclusion "okay maybe i am pregnant now".

Tidak pernah dalam sepanjang masa periode saya terlambat datang bulan. Yang ada periode datang selalu lebih cepat 3-5 hari dalam setiap bulannya. Pernah pada suatu masa periode saya begitu teratur. Pernah dalam 3 bulan berturut-turut saya mengalami periode persis di tanggal yang sama. Tanggal 7 kala itu.

Karena keterlambatan datang periode di bulan ini sebuah aplikasi kalender periode sering menotifikasi saya. Ia mengingatkan keterlambatan periode saya. It notified me to fill the periods. Just notified me maybe i forgot to fill the newest data. Since it reported me i was late in a day, i tried to denied myself. Maybe i was wrong to fill the data. So that i changed it. From 21 periods circle become 23 days, then 25, then 27, then 29 eventhough i considered myself i never get periods in 29 days before. My period aslways came sooner. And after i changed it 29 days circle the period still late. That was a sign for me. I have to concern to this. I cant denied myself anymore.

Sejak beberapa hari yang lalu saya terlambat datang bulan sebenarnya gak mau terlalu prematur berharap bahwa saya memang hamil. Keterlambatan itu saya tunggu sampai hampir masa suci saya bulan lalu. Now, the date is coming. So i am brave enough to think and think again there's possibility that i am pregnant. Setelah mengalami symptoms persis kayak orang hamil; bawaannya lapar mulu; yes, i got the symptoms. Some nights ago, in the middle night i felt so hungry, so i ate. It occured in 3 nights. Me? I am not a person who loves eat, yet do supper in the midnight almost never i do. So that i felt there's something wrong about me. But as i told you, i didn't want to make a decision premature. So i face it normally.

In these 3 days other pregnant's symptoms maybe is working to me. It has been 3 days i felt so not comfort to my body when i wake up in the morning; i have not get a morning sickness yet, but the felt was so not nice. I woke up in a tired body, i begin to react with a sharp smell, i begin to sensitive with the smelling, i fell my body made some reactions to something that i never felt before.

Those symptoms are absolutely premature to conclude. I have not go to the doctor yet to ensure myself that i am pregnant. Maybe in two days i will see the doctor to confirm i am pregnant or not. Wish me have a good sign and best result check-up later. See you.

Wednesday, September 12, 2018

Terjebak Tanya

Udah beberapa hari belakangan ini mikir2 sendiri, bertanya2 sendiri "bener gak ya, iya gak ya?" tapi tetep aja masih berpura2 menyangkal. Terperosok dalam tanda tanya (belum besar sih), mencoba meng-keep ini sendiri. Asli belum berani berbagi kepada siapapun, bahkan kepada suami sendiri. Alasannnya? Takut kalau ini memang hanya sebuah keterlambatan. Disisi lain takut kalau2 sampai terlalu prematur untuk memutuskan. Takut patah hati jika memang belum saatnya.

Friday, September 07, 2018

Just be Brave

I've never considered that i am so obsessive like this. I know that i always try to get everythings I want in a good way, but today i really know who i am. Honestly many people in surrounding me told me that i am lucky enough born in a good financial family so that i can buy anything i want while many people cannot do that easyly. Since i was born and alive in my family i never have a bad memory in having no foods in the table, having no books to read, having no clothes to wear, having no home to live, having no school to study, having no vehicle to go away. Thank God I have those in my life even I lived thousands miles away from my parents.

A friend of mine in Jogja some years ago ever asked me "have you ever feel no foods to eat?". I am shocked getting a question like that. No one asked me that question before. He's the first one. And i answered it so fast. Yes, i never, Alhamdullilah. God so good to me and my family. I didn't know why he asked me like that. I didn't know what he thought about me at that time. All that i know i am blessed.

Since i getting married i know my life is totally different. My husband is not my father. They are not the same people. They have their own financial problems. It is not wise to ask some money to my husband is like i asked some money to my father. There's a difference number i get. Lol. But it is okay, it's my life now. I try to shop my money given dad years ago to buy something i want now 😁. Yes, that is the importance of saving money. As long as i have my own money, i have no worry to buy my personal goods without asking my husband. He must learn a lot to know my habit in shopping. Sure, he needs to work so hard to fulfill my needs and wants. Lol.

In decreasing money in my account i begin to worry, i have to limit my desire to shop. Oh please don't think i bought goods for myself, no a big no no, some goods are our needs of husband and wife. As a new pair of husband and wife we need so many things to fullfill our home. But in decreasing my money, i still brave enough to buy the goods. That's why i think i have a brave ambition. Something that i never considered before.


Monday, August 13, 2018

From Tigers Attacks to Gentle Birth

Lama tidak melatih jemari untuk menulis terkadang hal yang sangat disesali, tetapi seringkali dengan gampangnya terabaikan dan lalu muncullah semacam perdamaian diri "ah gapapa, biasa aja". Lol

Kali ini aku mau mencoba mengkoneksikan apa yang sudah dipilih semesta untuk menuntunku menulis tentang cerita ini (alamak macam betul aja 😂). Jadi ceritanya beberapa minggu ini aku lagi suka dunia fauna, khususnya wild animal that live in the jungle. More spesific is a big cat family like lion, tiger, jaguar, cheetah, puma etc. Entahlah kenapa tetiba tertarik dunia kucing besar ini, dan parahnya yang aku tonton adalah binatang kucing-kucingan itu attacks human. Yes, human! Dari manusia yang dimangsa di kebun binatang atau di taman safari, si kucing yang turun gunung ke pemukiman warga, sampai manusia yang diserang di arena sirkus (kalau ini sih aku kata mampus haha. Ya salahnya sendiri hewan buas kok didzolimi dan dijadikan pertunjukan seolah-olah mereka adalah hewan jinak).

Dari video-video itu terkoneksilah dengan hewan yang saling memangsa di alam liar sebagai fungsi ekosistem keseimbangan alam seperti contoh misalnya singa memangsa jerapah, harimau menerkam zebra, buaya menyerang impala, hyena mencuri buruan singa (enak banget tinggal nyuri), lalu lama-kelamaan berkelanjutan sampai proses giving birth. Lalu berselancarlah aku melihat proses kelahiran alamiah berbagai hewan di habitat aslinya. I saw dolphins giving birth, whales, sharks, elephants, giraffes, zebras, tigers, monkeys, pandas, sampai sea-horses too. Oh bahkan sampai ular melahirkan. What? Ular melahirkan? Yes, snakes. Loh bukannya ular bertelur ya? Yes, pada umumnya ular bertelur, namun alamiah juga jika ular melahirkan, it's called as ovovivipar. Jadi sebenarnya ular bertelur, namun dia mengeramkan telurnya di dalam rahim jadinya tibalah saatnya ia pun melahirkan. How pretty!  You should see those videos.

Ini kali pertama aku melihat vidoe melahirkan. Bahkan aku belum pernah nonton video human melahirkan sebelumnya. Alasannya takut, ngeri, belum siap. Me? Tiap kali dapat sharing cerita ttg pengalaman orang melahirkan dengan segala kondisi ABCDEZ, baik normal maupun sectio; udah ngeri duluan. Gak kebayang gimana rasanya. And you know what? That moments not only occur to human but also to animal too. Dari video yang aku tonton itu semua pengalaman melahirkan kelihatan menyakitkan. Hewan apapun itu. Oh ya for your information pada sea-horse kaum jantanlah yang menyimpan telur2 calon babies dan akhirnya sang jantanlah yang mengalami proses "melahirkan".

Proses melahirkan semua hewan tetap butuh waktu, butuh proses, butuh pengorbanan seorang ibu. Darah tetaplah ada pada proses persalinan hewan. Ada vidoe gajah melahirkan yng kulihat ia mengeluarkan banyak darah sampai i felt disgusting with it. Benar2 darahnya banyak banget keluar bersamaan bayi lahir. Felt disgusting but in the same time i felt happy. Yeay for that. Seneng banget lihat binatang2 itu melahirkan secara alamiah. Tanpa bantuan sesiapa. Tak perlu penanganan dokter hewan, tak perlu diantar ke klinik hewan, sungguh2 alamiah. Mereka melahirkan mengikuti insting alam. Tak ada panduan dari manusia. They did it with gentle.

Nah, lalu mulailah melirik satu dua vidoe human giving birth (bener2 nonton cuma satu dua vidoe karena gak cukup nyali 😔). Dengan segala kondisi dan situasi, momok rumah sakit, momok bidan yang kurang handal, momok angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, dan panduan melahirkan yang beragam, teriakan ibu2 yang tak terperikan sakitnya di ruang persalinan kok rasa2nya persalinan manusia kalah indah dengan persalinan mamalia. Terlalu banyak interfensi pada persalinan manusia. Ada dokter, ada peralatan medis yg kita asing dengan nama dan fungsinya, ada ruang bedah sebagai antisipasi, ruang bayi segala dimana hak ibu dirampas untuk menghangatkan bayinya, belum lagi bea persalinan yang tergolong lumayan. Huhu.

Pada persalinan hewan betul2 alami, lalu how could in human giving birth there are so many interferences as second alternatives? Lalu nyasar lagi saya ke vidoe "gentle birth". Satu fenomena yang belakangan mulai digerakkan dan disadarkan. Bahwa sejatinya persalinan adalah peristiwa normal dan alamiah, ia bukanlah peristiwa medis yang luar biasa. How cool! Pada persalinan gentle birth ibu disadarkan untuk memberdayakan dirinya mengikuti kehendak bayi yg akan dilahirkannya. Memberikan keleluasaan kepada sang bayi kapan dimana dan bagaimana ia akan dilahirkan. Menyambut kehadirannya dengan suasana "ramah jiwa". Pada kenyataannya sejatinya ini bisa diupayakan. Bergetarlah saya menonton vidoe ini. Lalu saya jadi trowback ke masa ibu sy melahirkan dulu.

Ibu sy melahirkan adik terakhir saya di rumah. Hanya ditemani dukun bayi kala itu. Yes, dukun bayi dan bukanlah bidan medis. Sy tahu persis ibu sy akan melahirkan dan kamar yang digunakan sbg tempat persalinan. Ibu melahirkan siang, jendela rumah ditutup waktu itu, siang2 sepulang sekolah tahu2 saya punya adek baru 😄. Maybe inilah sejatinya gentle birth. Kalau dipikir2 ya... orang jaman dulu kalau melahirkan banyak yang dirumah. Pake dukun bayi pula 🤣. Gak ada interfensi rumah sakit. Gak ada susu formula, begitu anak lahir ya langsung dibersihkan lalu disusui, jangan lupa di-adzan-kan juga agar kalimat pertama yang ia dengar adalah kalimat tauhid. Agar ia mengenal nama Allah sejak ia dilahirkan. Mungkin inilah penyebab utama kenapa aku sayang banget sama adek bontotku ya. Sebab aku tahu peristiwa ia dilahirkan. Hehe

Semakin canggih perlatan medis agaknya manusia semakin diperbudak oleh teknologi. Padahal sejatinya semua ibu berhak menikmati persalinan normal senormal-normalnya dalam artian membiarkan sebagaimana semesta menginginkannya. Memberikan kesemptan pada si bayi untuk mempersilakan ia lahir ke dunia. Ternyata mengejan tidak dianjurkan pada moment persalinan. Benar2 menakjubkan. Jadi semestinya manusia bisa melahirkan sebagaimana hewan mamalia melahirkan. Tinggal kita memberi kesempatan pada si bayi atau tidak. Benar2 ilmu banget nih. Dari yg nonton tigers attacks bisa sampai ke gentle birth. Thank you, Universe.

Someday, ijinkan aku melahirkan dengan senormal-senormalnya persalinan, sealamiahnya proses melahirkan. Semoga diberikan kesempatan, semoga diijinkan semoga dimudahkan. Aamiin allahumma aamiin...

Tuesday, January 09, 2018

Cerita Suami Lagi

Sampai saat ini belum kutemukan kemiripan wajahku dengan suamiku namun entah mengapa setiap harinya cintaku kepadanya semakin bertumbuh. Konon katanya bahwa kemiripan wajah menjadi salah satu hal yang dijadikan ciri bahwa dua orang yang berbeda garis darah adalah berjodoh. Pun katanya yang tadinya tak mirip sama sekali setelah menjadi suami istri menjadi ada kemiripan satu sama lain. Belum genap sebulan saya diperistri dan selama itu pula belum ada kemiripan wajah pada kami berdua. Tapi itu tak lantas membuat cinta saya surut kepadanya. Tak masalah tak ada kemiripan diantara kami berdua, yang terpenting bagian dari diri kami tercerminkan pada calon anak2 kami nanti. Aamiin.

Entah mengapa pula semenjak menikah saya punya kebiasaan sebelum tidur harus memandangi foto suami. Bolak-balik buka album foto di hape hanya demi memandangi wajah suami. Memandangi foto pernikahan kami yang diabadikan oleh optik kamera. Padahal foto2 yang ada masih foto jepretan tangan amatir suami sendiri dan keluarga. Sebab kami belum menerima hasil cuci cetak foto hasil bidikan fotografer. Konon pulak sudah menerima ya? Bisa2 dipeluk terus itu album foto. Haha. Maafkan pengantinnya masih norak! ;p Rasanya masih terhanyut moment haru dan bahagia ketika menikah. Seakan tidak percaya akhirnya saya bersedia dinikahi dia setelah melewati pasang surut suasana hati saya. Lol

Memiliki suami itu rasanya bahagia. Tak ada makhluk yang sempurna tapi sebagai makhluk yang tidak sempurna cintanya telah menggenapi saya. Menjadi pelangkap potongan puzzle saya yang hilang. Membuat hidup ini jadi lebih mudah dinikmati dan disyukuri. Membuat hidup saya jadi lebih bermakna dan berwarna. Sekarang saya punya raja yang kepadanya saya mengabdikan diri sepenuhnya. Mudah-mudahan dihadiahi surga. Aamiin

Monday, January 01, 2018

Belum Berubah

Apa yang berubah setelah saya menikah? Rasanya belum ada yang secara signifikan berubah. Frekuensi kami dalam berbagi informasi masih biasa-biasa saja. Menikah tak lantas membuat kami saling mengharuskan ber-message-an intens. Kami masih saling mengerti kesibukan masing2. Telponan pun masih jarang-jarang persis sama seperti masih pacaran. Mungkin karena kami masih menjadi sepasang kekasih jarak jauh. Ketika berdekatan kami memang sepasang suami istri namun ketika berjauhan rasa itu pun kembali normal seperti sedia kala. Tak boleh ada pemaksaan atas nama pernikahan. Tinggal di atap yang berbeda konon telah merenggut kebahagiaan kami sementara.

Setelah menikah saya menyempatkan diri untuk ikut suami. Syukur alhamdulillah bisa cuti nikah agak panjang jadi bisa menikmati hidup selayaknya suami istri. Berdekatan secara jarak geografi tapi kenyataannya pun di satu kota bernama Surabaya kami berjauhan secara zona waktu. Sebagai sepasang suami istri yang baru saja disahkan, 24 jam dalam sehari tak lantas membuat kami bisa selalu bersama-sama. Suami saya tetap harus bekerja sebab cuti nikahnya tidak lama. Dan saya harus dengan rela menunggunggunya pulang kerja dengan jam kerja yang tak teratur setiap harinya. Jadwal kerja yang shift-shif-an telah merusak kesetiaan saya dalam menanti suami pulang kerja. Seringkali saya ketiduran tersebab menunggunggu pulang suami tercinta. Saya gak kuat melek nunggu jam setengah 2. Lalu saat dia pulang tahunya dia yang mencium kening saya. Maka kecewalah saya pada diri sendiri kenapa tak bisa mencium tangan suami ketika dia pulang kerja. Aahhh..

Kurang lebih semingguan bersama-sama, aktivitas saya hanya males-malesan di kosannya. Haha. Waktu liburnya pun kami tidak kemana-mana karena kami berbahagia meski tak kemana-mana, asalkan bersama-sama berdua. Surabaya belum bisa saya kunjungi lebih jauh, hanya beberapa tempat makan favorit yang kami kunjungi. Tanpa terasa tahu-tahu kehabisan waktu, dan segera harus charge energy untuk suami saya kerja lagi keesokan harinya. Begitu lah, hanya karena bersama-sama saja kami sudah berbahagia. Dengan menikah belum ada yang tampak berubah dari kami berdua. Hanya saja, setelah dijadikan istri saya kini mengerti keseluruhan rasa yang dia punya. Rasa yang dulu belum pernah tampak karena batas2 tertentu atas nama peradaban manusia. Kini dia tak pernah ragu-ragu menunjukkan rasa yang dia punya, kalau dulu sih masih banyak penolakan dari saya. Haha. Ya gitu deh, saya memang agak enggan menunjukkan sayang-sayangan sebelum akad diikrarkan. Sejauh ini saya bersyukur kami masih sepasang manusia yang saling membutuhkan walaupun jarak mengoyak.

Jangan Takut, Kita Berhak Bahagia

Seseorang tampak jauh lebih berbahagia ketika berani melepaskan hal-hal yang sudah tak layak lagi digenggaman. Sebagai manusia kita harusnya tahu diri bahwa mengetuk pintu yang tertutup dan tak pernah dibukakan lagi untuk kita adalah hal yang seharusnya kita sadari sejak dini. Tak perlu lah lagi negosiasi kesana-kemari. Keputusan meninggalkan akan menyelamatkan. Bukan untuk sesiapa melainkan untuk diri sendiri.

Hari ini aku disadarkan lagi tentang teori melepaskan. Setelah tanpa sengaja melihat satu adegan di infotainmen televisi tersebab gonta-ganti kanal yang acaranya membosankan, setelah melihat wawancara eksklusif seorang aktris yang pernah berjaya dimasanya akhirnya mengambil keputusan untuk meninggalkan kekasihnya, untuk bercerai dari suaminya setelah perjalanan pernikahan mereka diuji oleh perangai suami yang mengkhianati istri, aku kini mendapat ilmu penguatan tentang teori melepaskan. She looks happy, she's free now and sure she deserve better. Tak ada yang lebih berbahagia selain melihat orang lain berbahagia walaupun kita tak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Itulah getar kebaikan yang sesungguhnya.

Berani melepaskan orang atau sesuatu yang pernah kita akrabi untuk beberapa waktu atau beberapa tahun bahkan puluhan tahun memang tak pernah mudah. Keputusan meninggalkan harus benar-benar melalui proses panjang yang dimatangkan. Sebelum keputusan diambil pastinya hati merapuh seperti randu yang jatuh tertiup angin musim kemarau. Pergolakan batin pun tentu tak terelakkan. Airmata darah seandainya ada pasti sudah tak terhitung banyaknya. Namun keputusan berat dan pahit harus tetap diambil demi hak asasi berbahagia.

Kita tak semestinya takut teramat sangat meninggalkan hal-hal yang tidak lagi digariskan untuk kita, yang bukan hak dan milik kita karena selalu ada pelangi setelah badai. Terlebih lagi kita punya Tuhan, Dzat yang Maha Segala. Mohonlah pada Tuhan untuk selalu diberikan petunjuk terbaik dan kekuatan agar tetap tegar menghadapi apapun yang bakal terjadi. Berdo'alah agar Allah selalu mencurahi barokah-Nya dalam kehidupan kita. Jangan takut mengambil keputusan besar yang bersebrangan dengan rencana awal. Percayakan saja kepada Allah sang pemilik skenario. Ikhlaskan yang memberatkan mudah-mudahan Allah berkenan menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Dan itu pasti terjadi. Sebab pada akhirnya semua orang berhak berbahagia lalu mengapa dirimu menjauhkan diri dari itu hanya karena perasaan takut yang teramat sangat? Let them go and soon you will much more happiest than the days before. Seperti aktris tersebut di atas, dia kini telah merdeka dari luka yang disebabkan suaminya. Dia bahkan sudah bisa bercanda tentang lelaki-lelaki yang kini mendekatinya. Lengkap dibungkus senyum dan tawa. She looks happy, she's free and sure she deserves better. Maka lepaskanlah hal-hal yang sudah tak layak lagi digenggaman demi hak asasi berbahagia.

I am a Rich Wife

If you have nothing in life but a good husband, you are rich.

Semenjak menikah entah mengapa tetiba saya merasa 'kaya'. Lelaki yang kini telah menjadikan saya seorang istri telah memberikan segala-galanya. Saya kaya bukan dari sisi finansial melainkan lebih dari itu. Saya kaya karena dicintai olehnya dengan caranya sendiri. Caranya mencinta membuat saya berbunga-bunga. Dia selalu berusaha mengerti semua kegelisahan diri. Dia menenangkan sekalipun aku tahu dia pun dirundung ketakutan-ketakutan. Dia menyejukkan sebab kebaikan-kebaikan terpancar dari kedalaman hatinya. Dia mengupayakan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga kecil kami.

Semua orang yang baru menikah selalu merangkak dari bawah, tak terkecuali kami juga. Tak berkepemilikan apa-apa untuk menjalani rumah tangga membuat kami harus bersabar ekstra. Sabar harus benar-benar diberi pupuk terbaik agar tidak tergesa marah-marah dan menuntut aneka rupa. Sabar harus diuji sebelum kami naik di anak tangga tertinggi dan akhirnya sampai di podium tertinggi. Sabar adalah kunci kami dalam mengendalikan diri. Tak memiliki apa-apa tidak lantas membuat kami berduka. Sebagai sepasang orang dewasa kami mengerti semua kehidupan dimulai dari yang paling dasar dan paling bawah.

Dalam kehidupan kami sebagai sepasang suami istri kini kami memang belum sesungguhnya kaya tapi syukur kami dalam saling mencinta telah menjadikan kami kaya dengan tiba-tiba. Kelak seiring berjalannya waktu kami berharap kekayaan kami digenapkn dengan hadirnya peneduh hati kami berdua yakni anak-anak yang sehat sholih dan sholihah.

Page 1 of 365 in 2018