Saturday, September 29, 2018

Surat untuk Bayi

Halo nak, apa kabar? Bunda cuma mau minta maaf karena 2 hari ini bunda gak minum obat yang diberikan dokter buat menutrisi kamu. Bukan tanpa sebab, sejak bunda minum obat kemarin bunda ngerasa efeknya sungguh dahsyat. Setelah minum obat, rasanya efek ngantuknya luar biasa. Keesokan harinya bunda bangun super kesiangan. Itu yang pertama. Dan yang kedua, bunda jadi gak ngerasa lapar sama sekali; sampe2 bunda gak kebangun gegara kelaparan. Habis minum obat itu bunda tetiba langsung full, super full malah. Well, obatnya bekerja sangat baik, namun di sisi lain bunda jadi ngerasa kasihan sm kamu. Karena bunda ngerasa kenyang dlm waktu yg panjang, bunda gak sanggup memasukkan makanan apapun ke dalam mulut, baik makanan ringan maupun makanan berat. Bunda baru bisa makan setelah waktu Ashr masuk. Wow banget kan? Karena efek itu lah bunda jadi ngerasa "agak kapok". Makanya 2 hari ini bunda mogok minum obat. Maafin ya nak. Tapi tenang, demi kamu hari ini bunda belajar disiplin mengikuti anjuran dokter. Hari ini bunda paksain menelan satu butir pil dari dokter. Mudah2an bekerja sangat baik ke kamu walaupun efeknya agak berat di bunda. Tapi gpp, bunda usahain ngelakuin yang terbaik buat kamu ya nak. Kamu baik2 ya di rahim bunda. Kita berjuang sama2 ya nak, dibantu Bapak tentunya.

Sejak mengetahui bunda hamil, bunda jadi agak kurang sehat. Beruntung kita punya Bapak nak, Bapak merawat bunda dan kamu dengan baik. Bapak yg selalu siapin makanan dan minuman. Dan untuk sementara waktu Bapak juga yang mengambil alih tugas pekerjaan rumah tangga bunda. Bapak nyapu, nyuci, nyetrika sendiri. Kasian Bapak sebenarnya. Udah capek habis kerja di kantor masih harus ngerawat Bunda dan pekerjaan rumah. Makanya kamu sehat2 ya nak, baik2 disana, jangan rewel, biar kita bisa bantu Bapak. Biar Bunda bisa beraktifitas lagi. Bantu bunda biar bisa makan ya nak, sebab kalau bunda gak makan bunda gk punya tenaga buat ngelakuin itu. Kalau tensi bunda rendah, bunda jadi ngandalin Bapak terus. Huhu, kasian Bapak nak. Yuk kerjasama sama bunda ya...
Bunda sabar kok nungguin respon baik kamu. Tapi jangan lama2 ya nak. Bunda dan Bapak love you. :*

Tuesday, September 25, 2018

First USG

Hari ini pertama kalinya mom ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kamu benar ada disana. Ditemani Bapak tentunya. Terimakasih, Pak. Dengan badan super lemes demi ketemu kamu, mami bela2in duduk manis di jok belakang motor Bapak. Jalan ke lantai 4 dengan selalu berpegangan Bapak, ditunjang keberadaan lift tentunya, kita akhirnya berhasil ketemu Pak Dokter, Spog. Hasil cek-ap mami kurang bagus. Bobot turun drastis jd 40 kg, dan tensi ada di level 90. Pantesan aja mami kayak orang mau semaput, rupanya tensi mami serendah itu.

Setelah nunggu 15-20 menit, akhirnya dokter datang, dan mami pun dipanggil ke ruangannya. Dan tibalah saatnya kamu di USG. Tadaaaaa... dan benar rupanya kamu ada disana. Umur kamu tahu2 sudah 6 weeks. Mami gak nyangka. Mami kira kamu baru 2 minggu bersama mami. Terimakasih nak sudah hadir dalam rahim mami. Kamu kecil sekali nak, mami gemes. Much love.

Kehadiran kamu bukan tanpa beban, mami sadar itu. Pusing dan mual yang berlebihan membuat mami hampir tak bisa beraktifitas. Makan pun jadi tak enak. Tidur mulai disinggahi perasaan khawatir. Takut kalau2 kamu tergencet jika mami salah posisi tidur. Tapi setelah ketemu pak dokter hari ini mami harap kita bisa semakin bekerjasama. Ijinkan mami meminimalisir rasa mual dan pusing ini ya nak. Mami harus banyak makan dan minum demi kamu. Mudah2an obat dan vitamin yang dioleh-olehin dokter membuat nafsu makan mami membaik, dan mengurangi rasa mual. Semoga obat2an ini bekerja sebagaimana mestinya. Karena mami kerap merasa bersalah jika tak cukup makan. Disamping rasa lapar yang terus menggigit, mami justru lebih mengkhawatirkan kamu. Kalau mami gak makan, bagaimana dengan kamu? Hari ini mami udah minum 1 obat. Obatnya ternyata kecil, tapi mudah2an kamu 'enjoy' dengan semua itu ya nak. Sampai ketemu 3 minggu lagi ya nak. Kata dokter3 minggu lagi kita harus check-up lagi. See you, love. 🤰

Thursday, September 20, 2018

Dilema Lapar

Dan rasa lapar ini terus-menerus menggerogoti, hampir tak pernah selesai. Poor me. Sebagai orang yang berbadan kurus tak jarang diidentikkan dengan orang yang jarang makan. Saya tidak membenarkan tidak pula menyangkal. Bobot badan cuma mentok di angka 43 kg, konon beberapa bulan terakhir menjadi 41 kg. What's wrong with my metabolism? I dunno.

Memang saya akui saya bukanlah orang yang hobi makan. Bagi saya makan hanya sebagai kebutuhan. Menu makanan saya pun biasa2 saja, kecuali sesekali saya memang sengaja memanjakan lidah saya untuk memancing nafsu makan. For me, it is normal. Many people did it in their life.

Namun masalahnya kini kebutuhan makan saya menjadi bertambah. Pola makan saya yang seringkali sembarangan bener2 diuji disini. Tak ayal dalam 4 jam saya acapkali merasa lapar, dalam tahap super lapar. Tapi yang lebih masalah lagi, saya seperti tidak ada nafsu makan. Lidah rasanya mati rasa. Pahit. Sehingga ketika harus dihadapkan dengan jenis makanan apapun; baik itu makanan rumahan maupun makanan restoran; buat saya rasanya hampa. Seringkali di gigitan pertama itu nasib makanan bersarang ke tempat sampah saking tidak seleranya. Alhasil makan seperti kegiatan pemaksaan. Rasanya sungguh tidak nyaman. Disatu sisi ingin menutrisi diri sendiri dan janin namun disisi lain betapa sulit mencerna sumber makanan itu masuk ke tenggorokan dan perut. Rasa penyesalan kerapkali timbul. Kenapa pola makan jadi serusak ini? Maafkan ibu nak. Semoga kamu kuat di dalam sana. Dan tolong bantu ibu untuk menjaga tumbuh kembang kamu. Percayalah, ini sulit bagi Ibu. Tapi ibu butuh support kamu. 3 hari ke depan baik2 sma ibu ya, sebab kita berdua aja di rumah. Bapak ada misi kerja ke luar kota. Jangan rewel ya nak, besok kita belajar makan pelan2 ya. Kita terus bekerjasama ya sampai sembilan bulan ke depan, sampai kamu lahir. Mom loves you. Dad loves you too. Let's fight each other.


Wednesday, September 19, 2018

What Does the Late Means

What does the late means? Since some days ago i have a big doubt about my periods, today i try to embolden myself to make conclusion "okay maybe i am pregnant now".

Tidak pernah dalam sepanjang masa periode saya terlambat datang bulan. Yang ada periode datang selalu lebih cepat 3-5 hari dalam setiap bulannya. Pernah pada suatu masa periode saya begitu teratur. Pernah dalam 3 bulan berturut-turut saya mengalami periode persis di tanggal yang sama. Tanggal 7 kala itu.

Karena keterlambatan datang periode di bulan ini sebuah aplikasi kalender periode sering menotifikasi saya. Ia mengingatkan keterlambatan periode saya. It notified me to fill the periods. Just notified me maybe i forgot to fill the newest data. Since it reported me i was late in a day, i tried to denied myself. Maybe i was wrong to fill the data. So that i changed it. From 21 periods circle become 23 days, then 25, then 27, then 29 eventhough i considered myself i never get periods in 29 days before. My period aslways came sooner. And after i changed it 29 days circle the period still late. That was a sign for me. I have to concern to this. I cant denied myself anymore.

Sejak beberapa hari yang lalu saya terlambat datang bulan sebenarnya gak mau terlalu prematur berharap bahwa saya memang hamil. Keterlambatan itu saya tunggu sampai hampir masa suci saya bulan lalu. Now, the date is coming. So i am brave enough to think and think again there's possibility that i am pregnant. Setelah mengalami symptoms persis kayak orang hamil; bawaannya lapar mulu; yes, i got the symptoms. Some nights ago, in the middle night i felt so hungry, so i ate. It occured in 3 nights. Me? I am not a person who loves eat, yet do supper in the midnight almost never i do. So that i felt there's something wrong about me. But as i told you, i didn't want to make a decision premature. So i face it normally.

In these 3 days other pregnant's symptoms maybe is working to me. It has been 3 days i felt so not comfort to my body when i wake up in the morning; i have not get a morning sickness yet, but the felt was so not nice. I woke up in a tired body, i begin to react with a sharp smell, i begin to sensitive with the smelling, i fell my body made some reactions to something that i never felt before.

Those symptoms are absolutely premature to conclude. I have not go to the doctor yet to ensure myself that i am pregnant. Maybe in two days i will see the doctor to confirm i am pregnant or not. Wish me have a good sign and best result check-up later. See you.

Wednesday, September 12, 2018

Terjebak Tanya

Udah beberapa hari belakangan ini mikir2 sendiri, bertanya2 sendiri "bener gak ya, iya gak ya?" tapi tetep aja masih berpura2 menyangkal. Terperosok dalam tanda tanya (belum besar sih), mencoba meng-keep ini sendiri. Asli belum berani berbagi kepada siapapun, bahkan kepada suami sendiri. Alasannnya? Takut kalau ini memang hanya sebuah keterlambatan. Disisi lain takut kalau2 sampai terlalu prematur untuk memutuskan. Takut patah hati jika memang belum saatnya.

Friday, September 07, 2018

Just be Brave

I've never considered that i am so obsessive like this. I know that i always try to get everythings I want in a good way, but today i really know who i am. Honestly many people in surrounding me told me that i am lucky enough born in a good financial family so that i can buy anything i want while many people cannot do that easyly. Since i was born and alive in my family i never have a bad memory in having no foods in the table, having no books to read, having no clothes to wear, having no home to live, having no school to study, having no vehicle to go away. Thank God I have those in my life even I lived thousands miles away from my parents.

A friend of mine in Jogja some years ago ever asked me "have you ever feel no foods to eat?". I am shocked getting a question like that. No one asked me that question before. He's the first one. And i answered it so fast. Yes, i never, Alhamdullilah. God so good to me and my family. I didn't know why he asked me like that. I didn't know what he thought about me at that time. All that i know i am blessed.

Since i getting married i know my life is totally different. My husband is not my father. They are not the same people. They have their own financial problems. It is not wise to ask some money to my husband is like i asked some money to my father. There's a difference number i get. Lol. But it is okay, it's my life now. I try to shop my money given dad years ago to buy something i want now 😁. Yes, that is the importance of saving money. As long as i have my own money, i have no worry to buy my personal goods without asking my husband. He must learn a lot to know my habit in shopping. Sure, he needs to work so hard to fulfill my needs and wants. Lol.

In decreasing money in my account i begin to worry, i have to limit my desire to shop. Oh please don't think i bought goods for myself, no a big no no, some goods are our needs of husband and wife. As a new pair of husband and wife we need so many things to fullfill our home. But in decreasing my money, i still brave enough to buy the goods. That's why i think i have a brave ambition. Something that i never considered before.