Saturday, November 24, 2018

Harapan Mencintai Sastra

Beberapa hari yang lalu saya pernah bermimpi ketemu anak saya. Rasanya menyenangkan sekali ketemu anak sendiri meskipun hanya dalam mimpi. Dalam mimpi itu tahu-tahu anak saya sudah belajar berjalan. Umurnya kira-kira satu tahunan lah. Gak jelas sih apakah anak saya cewek apa cowok dalam mimpi itu. Tidak ada yang kelihatan dari wujudnya. Hanya sepasang kaki gembul yang belajar jalan satu-satu. Lucu sekali. Gegara mimpi itu saya jadi gak sabar ketemu anak saya. Nanti kalau dia sudah lahir ke dunia, saya bertekad saya yang akan mengajarinya membaca Al-Qur'an. Surah Al-Fatihah harus ia dapatkan pertama kali dari saya. Sebab itulah ummul Qur'an. Surah yang terus-terusan dibaca sepanjang hari di waktu sholat. Itulah sebab saya ingin mendapatkan berkah mengajarkannya. Saya juga gak sabar ngajarin ia membaca buku-buku warisan saya. Sekarang ini saya sudah menyiapkan bekal bacaan kelak untuk anak saya. Bahkan saya sudah siapkan sebelum ia lahir. Nantinya anak saya harus peka dengan aksara. Mencintai sastra melebihi kecintaan saya. Semoga ya nak. Bismillah.

No comments:

Post a Comment